Berbicara pada KTT BRICS yang diselenggarakan di kota Kazan, Rusia, Presiden Vladimir Putin mencatat bahwa Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai berlaku pada tahun 1945. Selama hampir delapan dekade, prinsip-prinsip Piagam PBB "telah menjadi landasan hubungan internasional dan hukum internasional."
Presiden Rusia menekankan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa harus mempertahankan perannya dalam memelihara perdamaian dan memastikan pembangunan berkelanjutan umat manusia, tetapi perlu "beradaptasi dengan realitas abad ke-21" agar dapat beroperasi secara efektif.
Gambar pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Foto: Getty)
Secara khusus, Dewan Keamanan dan badan-badan penting PBB lainnya perlu lebih meningkatkan peran perwakilan mereka untuk "negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin".
"Reformasi organisasi utama PBB dan arsitektur keuangan global sudah lama tertunda. Peran negara-negara berkembang dalam perekonomian dunia telah berubah secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir," ujar Putin.
KTT BRICS (Kelompok Ekonomi Berkembang) 2024 yang berlangsung selama 3 hari di Kazan, Rusia, dapat menandai titik balik dalam sejarah geopolitik global. Sementara itu, tatanan dunia yang dibangun oleh Barat perlahan-lahan kehilangan keseimbangan dan membutuhkan perubahan drastis.
Konferensi tahun ini dihadiri oleh sekitar 20.000 delegasi dari 36 negara dan wilayah, termasuk 22 kepala negara, dan pemimpin 6 organisasi internasional, termasuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. Ini juga merupakan konferensi BRICS pertama dalam format yang diperluas dengan 9 negara, selain Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA).
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/tong-thong-putin-keu-goi-cai-to-hoi-dong-bao-an-lien-hop-quoc-ar903707.html
Komentar (0)