Universitas Sains dan Teknologi Hanoi baru saja menanggapi insiden penempelan logo sekolah di atas robot asing yang dipajang di sebuah pameran, yang menyebabkan kegemparan dalam opini publik dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Associate Professor Dr. Huynh Dang Chinh, Wakil Presiden Universitas Sains dan Teknologi Hanoi, robot ini dipamerkan di area yang memperkenalkan kondisi pembelajaran, praktik, serta penelitian dan pengembangan bagi para dosen dan mahasiswa. Area ini melibatkan berbagai lembaga dan unit pelatihan.
Dalam kondisi pameran jangka panjang, jumlah pengunjung terlalu besar, sehingga banyak unit yang menandai pameran untuk keperluan manajemen dan pelestarian. Oleh karena itu, departemen pameran Universitas Sains dan Teknologi Hanoi menggunakan stempel kertas berlogo universitas untuk ditempelkan pada semua pameran, termasuk robot biped, demi manajemen dan pelestarian. Pada saat itu, terjadi kesalahan dalam menempelkan stempel kertas pada robot biped di posisi logo produk.
"Meskipun terdapat selebaran yang memperkenalkan fitur-fitur robot di area pameran, penggunaan stempel kertas berlogo Universitas Sains dan Teknologi Hanoi sebagai penanda pelestarian telah menyebabkan beberapa pengunjung salah paham, yang sangat disayangkan," ujar Bapak Chinh.

Menurut Universitas Sains dan Teknologi Hanoi, penggunaan stempel logo sekolah untuk menandai pelestarian robot asing di pameran tersebut merupakan sebuah kesalahan, yang menyebabkan beberapa kesalahpahaman yang tidak diinginkan.
Setelah menerima umpan balik tersebut, pimpinan sekolah segera mengarahkan, meninjau, dan meminta individu dan departemen terkait untuk menjelaskan umpan balik tersebut dengan serius.
Perwakilan tim peneliti dan departemen terkait telah menjalankan tanggung jawab akuntabilitasnya dengan baik dan memberikan informasi lengkap ketika diminta. Pimpinan Universitas Sains dan Teknologi Hanoi telah mengecam keras departemen terkait atas kelalaian tersebut. Universitas Sains dan Teknologi Hanoi juga telah melaporkan hal ini kepada pihak berwenang.
"Sekolah ini dengan tulus berterima kasih kepada para pembaca atas minat dan komentar mereka, dan akan sungguh-sungguh menyerap dan belajar dari pengalaman mereka untuk acara serupa," ujar Associate Professor, Dr. Huynh Dang Chinh.
Menurut Universitas Sains dan Teknologi Hanoi, robot bipedal tersebut memiliki bagian mekanis yang diimpor secara legal dari Perusahaan Saham Gabungan Penelitian Teknik Mesin Presisi, disingkat RPMEC, sebuah sistem bisnis di bawah Universitas Sains dan Teknologi Hanoi untuk tujuan pengembangan, pelatihan, penelitian, dan transfer.
Atas dasar itu, kelompok penelitian yang dipimpin oleh dosen universitas telah mengembangkan algoritma kontrol baru, yang memberikan robot fitur-fitur baru, dengan hasil-hasil spesifik seperti: Meningkatkan stabilitas saat bergerak di medan yang kompleks; meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan ketinggian; mengembangkan algoritma untuk membantu robot menaiki tangga melengkung.
Dalam pelatihannya, tim peneliti telah membangun perangkat lunak dan dokumen profesional untuk membantu dosen dan mahasiswa memprogram, mengintegrasikan AI, dan mengendalikan gerakan secara langsung. Informasi tentang robot bipedal diperkenalkan di area pameran.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan informasi bahwa Universitas Sains dan Teknologi Hanoi memamerkan robot bipedal asal usul yang tidak diketahui di stan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Pameran Prestasi Nasional "80 Tahun Kemerdekaan - Perjalanan Kebebasan - Kebahagiaan" yang digelar September lalu.
Secara khusus, model robot bipedal yang dipamerkan oleh Universitas Sains dan Teknologi Hanoi dikabarkan telah menutupi seluruh logo dan label produsen asing tersebut, menggantikannya dengan logo Universitas Sains dan Teknologi Hanoi. Banyak yang berpendapat bahwa penempelan logo tersebut akan menimbulkan kebingungan mengenai asal produk tersebut.
Sumber: https://vtcnews.vn/dai-hoc-bach-khoa-ha-noi-nhan-so-suat-khi-dan-logo-de-len-robot-nuoc-ngoai-ar971322.html
Komentar (0)