Pada tanggal 27 Oktober, Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh Tran Thi Dieu Thuy menandatangani dan mengeluarkan Rencana untuk melaksanakan Program mempopulerkan kecerdasan buatan bagi warga negara (AI untuk Warga Negara) untuk periode 2025-2030.
Rencana tersebut tidak saja bertujuan untuk mempopulerkan AI dan membekali pengetahuan dasar tentang AI, tetapi juga membekali seluruh penduduk dengan keterampilan untuk menerapkan AI dalam kehidupan, pekerjaan, dan studi, mulai dari pegawai negeri sipil, pegawai negeri, pekerja hingga pelajar, sehingga berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia untuk beradaptasi dengan kota pintar dan ekonomi digital.

Poin kunci yang menarik minat terhadap rencana Kota Ho Chi Minh adalah target jumlah orang yang terlatih. Kota ini telah menetapkan tonggak-tonggak spesifik, dimulai dari periode 2026-2027, dengan pelatihan pengetahuan tentang AI untuk setidaknya 1% populasi kota setiap tahunnya. Pada akhir tahun 2027, angka kumulatif akan mencapai 2% dari populasi.
Periode 2028-2030 akan mengalami percepatan yang pesat: kota ini berencana untuk melatih setidaknya 5% dari populasi setiap tahun, atau sekitar lebih dari 600.000 orang. Targetnya adalah pada tahun 2030, program ini akan menjangkau 15% dari populasi (sekitar 2 juta orang).
Rencana tersebut juga mengharuskan 80% peserta didik harus mampu menerapkan setidaknya satu alat AI dalam pekerjaan atau kehidupan setelah menyelesaikan kursus.
Untuk mencapai tujuan di atas, Komite Rakyat Kota akan melaksanakan serangkaian tugas utama. Terkait konten pelatihan, rencana tersebut menekankan penyebaran pengetahuan yang tidak memerlukan pemrograman atau matematika yang rumit. Konten tersebut harus praktis, mudah dipahami, diilustrasikan dengan contoh nyata dan aplikasi AI yang diterapkan langsung di kota. Secara khusus, program ini akan berfokus pada integrasi konten tentang etika dan keselamatan saat menggunakan AI.
Dalam hal implementasi, selain kelas jangka pendek (2-4 sesi/kelas) yang diselenggarakan langsung di instansi, balai budaya, atau Komite Rakyat kelurahan/kecamatan, fokus kota adalah membangun platform pembelajaran AI daring (MOOC). Platform ini dirancang untuk memenuhi standar aksesibilitas (WCAG), ramah bagi lansia dan masyarakat dengan keterbatasan penggunaan teknologi, serta mengintegrasikan akses tunggal (SSO) dengan akun VNeID.
Rencana tersebut juga berfokus pada pekerjaan komunikasi, dengan tujuan mencapai 50% orang memiliki pemahaman yang benar tentang AI dan tertarik pada program tersebut, bersama dengan sekitar 1 juta akses AI di televisi dan platform digital.
Sumber: https://ttbc-hcm.gov.vn/tphcm-dat-muc-tieu-pho-cap-ai-cho-2-trieu-dan-vao-nam-2030-1019858.html






Komentar (0)