Tingginya volume lalu lintas, jalan yang sempit dan banyaknya orang yang mengabaikan kebiasaan berbelok kanan saat lampu merah merupakan alasan yang menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas di Kota Ho Chi Minh dalam beberapa hari terakhir.
Pada tanggal 12 Januari, Dewan Rakyat Kota Ho Chi Minh menyelenggarakan program "Rakyat bertanya - Pemerintah menjawab" dengan tema "Tet At Ty, kebahagiaan, kedamaian, menatap masa depan".
Dalam program ini, para pemilih di Kota Ho Chi Minh menyatakan keprihatinan mereka bahwa berlakunya Dekrit 168 telah membantu masyarakat lebih sadar dalam mematuhi peraturan lalu lintas.
Namun, pemilih membutuhkan unit yang bertanggung jawab untuk menerapkan solusi yang spesifik dan sinkron dalam meninjau, mengatur, dan mengelola sistem lampu lalu lintas untuk memastikan keselamatan, efisiensi, dan rasionalitas.
Menjawab pertanyaan pemilih, Wakil Direktur Departemen Transportasi Kota Ho Chi Minh Bui Hoa An mengatakan bahwa hingga kini, unit tersebut mengelola 1.070 pos lampu lalu lintas, yang mana 843 pos beroperasi secara independen, diprogram terlebih dahulu untuk melompat detik demi detik guna mengendalikan arus lalu lintas. Sebanyak 227 pos sinyal terhubung ke pusat kendali kota.
Saat ini, pengoperasian sistem lampu lalu lintas telah dialihkan oleh Departemen Perhubungan kepada kepolisian lalu lintas mulai 1 Januari 2025 sesuai dengan Undang-Undang baru tentang Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas Jalan.
Menurut Bapak An, sejak Peraturan Pemerintah Nomor 168 tersebut berlaku, melalui penilaian arus lalu lintas harian, pihaknya mendapati bahwa kewaspadaan peserta lalu lintas meningkat, dan pelanggaran lalu lintas yang tidak mematuhi rambu lalu lintas juga berkurang drastis.
Namun demikian, pimpinan Dinas Perhubungan mengakui bahwa dengan kepadatan dan volume lalu lintas yang tinggi terutama pada masa Tahun Baru Imlek 2025 dan prasarana lalu lintas kota yang jalannya sempit, belum mampu menampung seluruh arus lalu lintas, sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas dan kendaraan menjadi berhenti dan menunggu dalam waktu yang lama, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga kota.
"Setelah meninjau dan mengevaluasi, Kementerian Perhubungan dan kepolisian telah menyelesaikan pemasangan 50 rambu belok kanan di lampu merah untuk sepeda motor pada sore hari tanggal 11 Januari. Ke depannya, kami akan terus meneliti dan memasang lebih banyak lagi untuk mengarahkan lalu lintas secara proaktif di lampu merah, sehingga dapat menghindari kemacetan dan waktu tunggu yang lama bagi masyarakat," ujar Bapak An.
Terkait dengan manajemen ketertiban perkotaan, perwakilan Departemen Perhubungan mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan keselamatan lalu lintas.
“Tanggung jawab utama tetap berada di tangan kepolisian dan sektor transportasi, tetapi dukungan terpenting adalah kesadaran masyarakat yang berada tepat di garis depan tempat kita tinggal dan berbisnis, serta pemerintah daerah.
Besok (13 Januari), dinas dan instansi terkait akan menggelar rapat untuk meninjau perkembangan lalu lintas di Kota Medan beberapa hari terakhir, sekaligus menentukan arah terbaik penataan lalu lintas dan rambu-rambu lalu lintas," tegas An.
Lampu lalu lintas lumpuh lagi, mobil terjebak kemacetan panjang di Taman Teknologi Tinggi Kota Thu Duc
Polisi Lalu Lintas Kota Ho Chi Minh berbicara tentang pemberian penghargaan kepada pelanggar
Seorang pria menutupi dan menyalakan lampu merah, menyebabkan mobil tidak berhenti tepat waktu, apakah ada pelanggaran?
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/tphcm-se-co-danh-gia-to-chuc-lai-tin-hieu-den-giao-thong-2362591.html
Komentar (0)