Rekaman video dramatis dari insiden tersebut dibagikan di televisi dan media sosial. Seorang pria bersenjata terlihat mengulurkan tangannya dari balik bahu petugas polisi untuk mengarahkan senjatanya dan menembak kepala Atiq Ahmed.
Atiq Ahmed (mengenakan sorban) saat dikawal polisi. Foto: Reuters
Saudaranya, Ashraf Ahmed, juga ditembak tak lama kemudian. Dalam video lain, seorang pria bersenjata terlihat berulang kali menembaki jasad kedua tersangka bersaudara yang tergeletak di tanah.
Dua korban meninggal dalam hitungan menit, sementara polisi dengan cepat menangkap tiga tersangka dalam insiden mengerikan itu.
Media melaporkan para penyerang menyamar sebagai jurnalis. Satu orang menyerahkan diri segera setelah penembakan, sementara polisi menangkap dua tersangka lainnya kemudian.
Mereka berada di antara kerumunan yang berkumpul saat saudara Ahmed, yang diyakini sebagai gembong sindikat kejahatan lokal, dibawa keluar dari sebuah rumah sakit di Prayagraj, Uttar Pradesh, dengan borgol pada Sabtu malam.
Seorang petugas polisi terluka dalam serangan itu. Karena khawatir akan kemungkinan kerusuhan yang disertai kekerasan setelah insiden tersebut, pemerintah Uttar Pradesh melarang pertemuan lebih dari empat orang di seluruh negara bagian tersebut.
“Pemerintah negara bagian memberlakukan pembatasan tersebut menyusul pembunuhan Atiq Ahmed dan Ashraf Ahmed, anggota geng mafia besar yang terlibat dalam perampasan tanah dan pembunuhan,” kata seorang pejabat senior polisi.
Sebelum kalah dalam pemilu 2014, Atiq Ahmed adalah anggota parlemen untuk Samajwadi, dan kemudian untuk partai Apna Dal di wilayah tersebut. Pekan lalu, polisi India membunuh putra Atiq Ahmed di kota Jhansi. Ia dicari terkait kasus pembunuhan.
Bui Huy (menurut CNN, Reuters, AP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)