
Pada tanggal 16 Desember, Kementerian Perdagangan China secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mengenakan bea anti-dumping pada daging babi yang diimpor dari Uni Eropa (UE), di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara kedua belah pihak.
Oleh karena itu, mulai 17 Desember, China akan mengenakan bea anti-dumping pada daging babi yang diimpor dari Uni Eropa selama lima tahun. Tarif pajak resmi berkisar antara 4,9% hingga 19,8%, jauh lebih rendah daripada tarif pajak sementara sebesar 15,6% hingga 62,4% yang diterapkan sejak September.
Keputusan ini diambil setelah China menyelesaikan investigasinya dan menyimpulkan bahwa daging babi Eropa dijual dengan harga dumping, yang menyebabkan kerusakan serius pada industri peternakan dalam negerinya.
Sebelumnya, para produsen Uni Eropa telah menolak tuduhan tersebut, dengan alasan bahwa China terutama mengimpor potongan daging yang tidak dikonsumsi di Eropa.
Pada tanggal 16 Desember, Komisi Eropa (EC) juga menyatakan keprihatinan mendalam atas keputusan China untuk memberlakukan tarif baru pada daging babi yang diimpor dari Uni Eropa. EC menyatakan bahwa penyelidikan China didasarkan pada tuduhan yang meragukan dan bukti yang tidak memadai.
Dalam sebuah pernyataan, Komisi Eropa mengatakan bahwa mereka sedang meninjau tarif yang telah dipublikasikan dan dengan cermat menilai semua informasi yang tersedia untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan WTO.
Sumber: https://vtv.vn/trung-quoc-ap-thue-doi-voi-thit-lon-cua-eu-100251217062122269.htm






Komentar (0)