Pada tanggal 16 Oktober, Tiongkok mengumumkan rencana pengembangan jangka menengah dan panjang untuk ilmu antariksa, yang bertujuan untuk memandu misi penelitian ilmu antariksa negara tersebut dari tahun 2024 hingga 2050.
Pesawat ruang angkasa Shenzhou-16 berhasil merapat ke stasiun luar angkasa Tiangong pada 30 Mei 2023. (Sumber: THX) |
Pada konferensi pers yang diadakan oleh Kantor Informasi Dewan Negara, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS), Administrasi Luar Angkasa Nasional Tiongkok, dan Badan Luar Angkasa Berawak Tiongkok (CMSA) untuk pertama kalinya mengumumkan rencana sains tingkat nasional, yang mencakup 17 area prioritas dengan lima tema sains utama dan peta jalan pengembangan tiga tahap.
Berbicara pada konferensi pers, Wakil Presiden CAS Ding Chibiao mengatakan: “Lima topik ilmiah utama meliputi kosmologi ekstrem, gelombang dalam ruang-waktu, seluruh tata surya-Bumi, planet layak huni, ilmu biologi, dan fisika di luar angkasa.”
Program ini bertujuan untuk memahami hukum gerak materi dan aktivitas kehidupan dalam kondisi antariksa guna meningkatkan pemahaman ilmu fisika seperti mekanika kuantum dan relativitas umum. Selain itu, program ini juga menyediakan peta jalan bagi pengembangan ilmu antariksa Tiongkok hingga tahun 2050.
Pada tahap pertama, yang akan berlangsung hingga 2027, Tiongkok akan berfokus pada pengoperasian stasiun luar angkasa, pelaksanaan proyek eksplorasi dan eksplorasi di Bulan dan planet-planet lainnya. Akan ada 5-8 misi satelit ilmiah yang disetujui selama periode ini.
Stasiun Penelitian Lunar Internasional (ILRS) yang diinisiasi Tiongkok akan dibangun pada tahap kedua, dari tahun 2028 hingga 2035, dan akan menjalankan sekitar 15 misi satelit ilmiah. Pada tahap akhir rencana ini, dari tahun 2036 hingga 2050, Tiongkok akan meluncurkan lebih dari 30 wahana antariksa ke luar angkasa.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)