Pusat Medis Distrik 6 Kota Ho Chi Minh mengizinkan dua dokter cadangan tanpa izin untuk memeriksa mata dan gigi, dan seorang dokter pengobatan tradisional untuk memeriksa pediatri serta telinga, hidung, dan tenggorokan bagi siswa di Sekolah Dasar Binh Tien.
Pada 28 November, Direktur Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh, Tang Chi Thuong, mengatakan bahwa ia telah meminta pusat tersebut untuk menghentikan pemeriksaan kesehatan siswa guna memperbaiki praktik ilegalnya, setelah menerima masukan. Pihak berwenang meninjau proses pemeriksaan kesehatan siswa di distrik tersebut, mengklarifikasi pelanggaran, dan mencegah terulangnya insiden tersebut.
Direktur Pusat Medis Distrik 6 mengatakan bahwa tidak terdapat cukup staf untuk memeriksa dan mengevaluasi kesehatan di beberapa spesialisasi karena tekanan untuk memastikan kemajuan pemeriksaan kesehatan lebih dari 50.000 mahasiswa sebelum semester pertama, sambil tetap menjaga pelaksanaan pemeriksaan medis, pengobatan, dan pencegahan penyakit di wilayah tersebut. Oleh karena itu, tempat ini telah melatih dan menempatkan sejumlah staf medis yang tidak memiliki sertifikat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi mahasiswa.
Pusat ini telah dinyatakan oleh Departemen Kesehatan sebagai tempat yang memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan selama bertahun-tahun. Sebagian besar sekolah di distrik ini telah menandatangani kontrak dengan tempat ini untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di awal tahun ajaran bagi siswa. Langkah ini membantu menilai status gizi, memantau kesehatan, mendeteksi penyakit, dan segera merujuk siswa ke fasilitas medis.
Namun, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan mengatakan, alokasi SDM yang keliru itu "tidak bisa diterima, apalagi kalau tahu ada yang keliru, tapi tidak dimintai pendapat dari pimpinan langsung".
Para tokoh bidang kesehatan menyampaikan, jika di puskesmas kekurangan SDM, masih banyak solusi yang bisa dilakukan, seperti mengundang Rumah Sakit Daerah 6 atau puskesmas pembantu untuk ikut serta dalam pemeriksaan kesehatan siswa, menghubungi rumah sakit pemerintah maupun swasta agar mengirimkan dokter spesialis untuk mendukung dan mengkoordinasikan keikutsertaan, terutama dokter spesialis yang masih kurang di puskesmas.
Sesuai peraturan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, sekolah dan lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala bagi siswa minimal setahun sekali di awal semester dan memilih fasilitas kesehatan yang akan menandatangani kontrak pelaksanaannya. Fasilitas pemeriksaan kesehatan siswa harus memiliki semua spesialisasi sesuai dengan materi pemeriksaan, termasuk pediatri atau penyakit dalam, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan, gigi, dan sistem muskuloskeletal.
Le Phuong
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)