Universitas Pendidikan Nasional Hanoi menyatakan bahwa prinsip konversi nilai menjamin transparansi dan menghormati hak penerimaan tertinggi para kandidat. Kandidat tidak perlu melakukan konversi sendiri. Pihak universitas melakukan konversi nilai sesuai dengan peraturan dan instruksi Kementerian Pendidikan dan Pelatihan .
Metode konversi dibangun berdasarkan analisis dan perbandingan data: Evaluasi efektivitas pendaftaran setiap metode; kapasitas belajar kelompok siswa yang diterima di sekolah dengan setiap metode; Nilai ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025 yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Tabel konversi ilustratif, dijalankan pada data penerimaan tahun 2024:
![]() |
Sekolah juga menyediakan diagram konversi dan metode penyelenggaraan ujian masuk tahun 2025:
![]() |
Kandidat akan diberikan skor tertinggi setelah konversi untuk pertimbangan penerimaan, tanpa membagi kuota untuk metode/kombinasi. Konversi ini memastikan bahwa urutan dari kolom skor mentah (berdasarkan kombinasi/metode) ke kolom skor penerimaan tetap sama. Kandidat dengan skor mentah yang lebih tinggi berdasarkan kombinasi juga akan memiliki skor konversi yang lebih tinggi.
Kandidat dengan keinginan penerimaan yang valid dan skor tertinggi di setiap kolom skor mentah dipilih untuk perbandingan.
Skor mentah, kombinasi asli, kolom skor penerimaan dan skor penerimaan
Nilai kandidat berdasarkan setiap kombinasi/metode, yang dikonversi ke skala 30 poin, disebut nilai mentah. Misalnya: program pelatihan Pedagogi Fisika mempertimbangkan penerimaan tanpa mengalikan koefisien dengan nilai mentah Matematika + Fisika + Kimia; program pelatihan Pedagogi Sastra mempertimbangkan mata pelajaran Sastra digandakan dengan nilai kelulusan SMA mentah (Sastra x 2 + Sejarah + Geografi) x (¾),...
Kumpulan skor mentah yang diperingkat dari semua kandidat yang mendaftar ke sekolah menurut kombinasi/metode disebut kolom skor mentah.
Untuk setiap program pelatihan, terdapat kombinasi nilai ujian kelulusan SMA yang ditentukan oleh sekolah sebagai kombinasi dasar. Untuk mempertimbangkan penerimaan ke program pelatihan, setiap kolom nilai mentah dikonversi ke kombinasi dasar, sehingga menghasilkan kolom nilai penerimaan.
Pada kolom nilai penerimaan, seorang kandidat dapat memiliki lebih dari satu nilai: Nilai tertinggi di antara nilai yang diperoleh dari (konversi) nilai mentah berdasarkan kombinasi kelulusan SMA disebut Nilai Penerimaan 1 (DX1); nilai tertinggi di antara nilai yang diperoleh dari nilai mentah berdasarkan kombinasi SPT disebut Nilai Penerimaan 3 (DX3). Nilai tertinggi di antara nilai-nilai DX1, DX2, DX3 disebut Nilai Penerimaan (DXT).
Proses penerimaan tahun 2025
Proses penerimaan, Universitas Pendidikan Nasional Hanoi adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Menerima data nilai ujian kelulusan sekolah menengah atas dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Langkah 2: Tentukan rencana konversi terperinci termasuk: Tolok ukur konversi menurut persentil setiap kolom skor, pasangan tolok ukur konversi yang sesuai antara dua kolom skor; fungsi konversi adalah fungsi linearisasi sepotong-sepotong, untuk PT1 dan PT3; Tingkat skor pencapaian t1, t2… t10 dan tingkat skor insentif n1, n2 untuk PT2.
Langkah 3: Umumkan tabel konversi 2025 dan buat basis data untuk mencari informasi skor penerimaan di Portal Penerimaan sekolah.
Langkah 4: Seleksi dan penyaringan virtual pada sistem Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Langkah 5: Tentukan dan umumkan nilai penerimaan dan hasil penerimaan.
Pihak sekolah juga mencatat, bagi calon mahasiswa yang sudah mengikuti ujian penilaian kapasitas Universitas Pendidikan Nasional Hanoi atau sudah melakukan pendaftaran jalur 2 (PT2), apabila data pendaftaran di Portal Penerimaan Mahasiswa Baru Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berbeda dengan data pendaftaran yang telah terdaftar sebelumnya di Portal Penerimaan Mahasiswa Baru milik sekolah, maka pihak sekolah berhak menolak sebagian atau seluruh penerimaan.
Sumber: https://tienphong.vn/truong-dh-su-pham-ha-noi-chot-phuong-phap-quy-doi-diem-nam-2025-post1752337.tpo








Komentar (0)