Pernyataan Bersama tentang Peningkatan Kemitraan Strategis Komprehensif antara Vietnam dan Singapura

Sekretaris Jenderal To Lam dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong berbicara kepada pers. (Foto: VNA)

1. Atas undangan Perdana Menteri Singapura, Sekretaris Jenderal Partai Aksi Rakyat Lawrence Wong, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam To Lam dan istrinya melakukan kunjungan resmi ke Singapura dari tanggal 11 hingga 13 Maret 2025.

2. Kedua pemimpin sepakat bahwa pembentukan Kemitraan Strategis (2013) dan Kemitraan Ekonomi Hijau-Ekonomi Digital (2023) telah semakin mempererat hubungan kerja sama Vietnam-Singapura. Kedua pemimpin memutuskan untuk meningkatkan hubungan Vietnam-Singapura menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.

3. Kedua belah pihak berjanji untuk terus memperkokoh dan meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, kepercayaan politik, dan berkoordinasi guna menyelesaikan tantangan bersama saat ini berdasarkan penghormatan terhadap hukum internasional, kemerdekaan, kedaulatan, integritas wilayah, dan lembaga politik masing-masing negara, serta tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing. Dengan demikian, akan memberikan manfaat praktis bagi rakyat kedua negara serta bagi ASEAN yang bersatu, mandiri, dan berperan sentral serta inklusif, serta memperjuangkan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan dan dunia.

4. Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan hubungan, dengan fokus pada isi utama berikut:

(i) Memajukan kerja sama untuk perdamaian, keamanan, dan stabilitas dunia: Meningkatkan pertukaran dan kontak di semua tingkatan dan di semua saluran; memajukan kerja sama melalui saluran Partai untuk meningkatkan kepercayaan dan mengkonsolidasikan landasan politik bagi hubungan bilateral; mempelajari pembentukan mekanisme dialog saluran Partai yang teratur; memelihara secara efektif mekanisme Pertemuan Tahunan antara kedua Perdana Menteri; memajukan kerja sama pertahanan dan keamanan di berbagai bidang yang saling menguntungkan, termasuk melalui Dialog Kebijakan di tingkat Wakil Menteri Pertahanan Nasional dan mekanisme pertemuan tahunan di tingkat Wakil Menteri Keamanan Publik; meningkatkan pertukaran antara angkatan laut, darat, dan udara; pendidikan dan pelatihan; kerja sama dalam bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana; kerja sama medis militer; saling mendukung dalam pencegahan dan pemberantasan kejahatan transnasional termasuk kejahatan narkoba, penipuan, kejahatan teknologi tinggi, kejahatan dunia maya, terorisme, dan anti pencucian uang, melalui Perjanjian Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana (ditandatangani pada Oktober 2024); terus saling mendukung di forum bilateral, regional, dan internasional tentang anti penipuan, termasuk pengembangan Pedoman ASEAN tentang kebijakan dan praktik anti penipuan; berbagi informasi dan berkoordinasi untuk memastikan keselamatan dan keamanan maritim.

(ii) Memperkuat kerja sama ekonomi dan mempromosikan bidang kerja sama yang saling menguntungkan: melalui penerapan yang efektif pilar-pilar kerja sama dari Perjanjian Kerangka Konektivitas Ekonomi Vietnam-Singapura (ditingkatkan pada tahun 2023) untuk mendukung proyek-proyek kerja sama bersama, seperti mengembangkan Kawasan Industri Vietnam-Singapura (VSIP) yang inovatif, rendah karbon, dan berkelanjutan; kerja sama dalam memastikan ketahanan pangan, termasuk memulihkan rantai pasokan pangan; mempromosikan pembayaran kode QR bilateral antara Vietnam dan Singapura; mendorong inisiatif kerja sama pasar modal, termasuk inisiatif untuk menghubungkan pasar saham, menghubungkan Depository Receipts bilateral dan bekerja sama di bidang kekayaan intelektual; bertukar pengalaman dalam mengembangkan sektor keuangan, termasuk mendukung upaya Vietnam dalam membangun dan mengoperasikan Pusat Keuangan Internasional; meningkatkan konektivitas penerbangan melalui perluasan Perjanjian Penerbangan Bilateral; meningkatkan kerja sama dalam menangani masalah kesehatan regional dan global; mendorong kerja sama dalam pengembangan infrastruktur, termasuk solusi untuk memenuhi kebutuhan perkotaan; memperdalam kerja sama hukum dan peradilan; Singapura mendukung Vietnam dalam mengembangkan infrastruktur pelabuhan dan maritim melalui transformasi digital dan inovasi operasional.

(iii) Memperkuat kerja sama energi dan pertumbuhan hijau: melalui promosi efektif Kemitraan Ekonomi Hijau-Ekonomi Digital (ditandatangani pada tahun 2023), menciptakan dasar kerja sama antara kedua negara di bidang konektivitas energi, keberlanjutan, infrastruktur, digital dan inovasi, dengan tujuan bersama mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050; bertukar dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan kota pintar dan berkelanjutan; memfasilitasi persetujuan regulasi untuk perdagangan listrik lintas batas, dimulai dengan kerja sama dalam mengekspor tenaga angin lepas pantai dari Vietnam ke Singapura; mengembangkan dan mentransformasi infrastruktur transmisi listrik serta mekanisme keuangan menuju pembangunan jaringan listrik ASEAN; bekerja sama dalam kredit karbon sesuai dengan Pasal 6 Perjanjian Paris.

(iv) Pengembangan kapasitas dan konektivitas antarmasyarakat: melalui peningkatan kerja sama dalam pengembangan bakat, terutama pada tingkat strategis; pertukaran pakar dan mahasiswa, termasuk kerja sama antara sekolah dan lembaga pendidikan tinggi di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama seperti desain sirkuit terpadu, teknologi semikonduktor, keterampilan Industri 4.0, teknologi baru, penelitian medis keperawatan; peningkatan pelatihan teknis dan kejuruan, pelaksanaan Program Pertukaran Inovasi dan Bakat Singapura-Vietnam; peningkatan kerja sama di bidang budaya, seni, dan olahraga; peningkatan kedatangan wisatawan dan lebih jauh lagi peningkatan pertukaran antarmasyarakat antara kedua negara.

(v) Memperkuat kerja sama dalam teknologi digital dan teknologi yang sedang berkembang: Meningkatkan kerja sama dalam konektivitas digital, aliran data lintas batas, membangun “kotak pasir data” dalam VSIP dan teknologi yang sedang berkembang, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan keamanan siber; meningkatkan kerja sama pada kabel bawah laut di kawasan, melalui pengembangan Pedoman ASEAN yang disempurnakan tentang Ketahanan dan Perbaikan Kabel Bawah Laut; mempromosikan kepercayaan konsumen dan bisnis dalam ekonomi digital termasuk mempromosikan inovasi berbasis data, mendorong penggunaan dan transfer data yang bertanggung jawab melalui adopsi pedoman dan kerangka kerja regional seperti Klausul Kontrak Model ASEAN (tentang pertukaran data lintas batas) dan Pedoman ASEAN tentang Tata Kelola dan Etika Kecerdasan Buatan.

( vi) Memperkuat kerja sama di forum regional dan internasional: secara proaktif berkoordinasi dan saling mendukung di forum multilateral, khususnya ASEAN dan mekanisme yang dipimpin ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), dan forum antar-parlemen; mendorong persatuan dan sentralitas ASEAN, serta upaya membangun Komunitas ASEAN, termasuk perwujudan Visi Komunitas ASEAN 2045 dan Rencana Strategis; memperkuat peran sentral ASEAN dalam struktur regional; mendukung kerja sama dan konektivitas sub-regional di dalam ASEAN, termasuk sub-wilayah Mekong, dan proses pembangunan Komunitas ASEAN, yang dengan demikian berkontribusi untuk mempersempit kesenjangan pembangunan dan pembangunan komprehensif ASEAN.

5. Untuk melaksanakan Kemitraan Strategis Komprehensif, kedua pemimpin sepakat menugaskan Kementerian Luar Negeri kedua negara untuk berkoordinasi dengan Kementerian/sektor terkait guna menyusun Rencana Aksi untuk melaksanakan pilar-pilar tersebut di atas.

6. Membahas perkembangan terbaru di Laut Timur, para pemimpin menegaskan kembali sikap konsisten ASEAN terhadap Laut Timur serta pentingnya menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, keselamatan, serta kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Timur. Kedua belah pihak menekankan pentingnya menyelesaikan sengketa secara damai, termasuk menghormati sepenuhnya proses diplomatik dan hukum, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan, sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982).

7. Kedua pemimpin menegaskan kembali perlunya terus meningkatkan kepercayaan politik, menyerukan kepada semua pihak terkait untuk menyelesaikan sengketa berdasarkan hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982, untuk menahan diri dalam melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan ketegangan, memengaruhi perdamaian dan stabilitas, dan menghindari tindakan yang dapat semakin memperumit situasi; menyerukan implementasi penuh dan efektif Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Timur (DOC); menekankan perlunya mempertahankan dan mempromosikan lingkungan yang menguntungkan untuk negosiasi tentang Kode Etik di Laut Timur (COC) yang efektif dan substantif sesuai dengan hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982. Kedua belah pihak menegaskan kembali UNCLOS 1982 sebagai kerangka hukum untuk semua kegiatan di laut dan di samudra, dan dasar kepentingan strategis untuk kegiatan kerja sama di tingkat nasional, regional dan global, dan integritas UNCLOS 1982.

8. Sekretaris Jenderal To Lam dengan tulus berterima kasih kepada Pemerintah dan rakyat Singapura atas sambutan hangat yang diberikan kepada delegasi. Sekretaris Jenderal To Lam dengan hormat mengundang Perdana Menteri Lawrence Wong untuk mengunjungi Vietnam pada waktu yang tepat. Perdana Menteri Lawrence Wong dengan senang hati menerima undangan tersebut.

Nhandan.vn

Sumber: https://nhandan.vn/tuyen-bo-chung-ve-viec-nang-cap-quan-he-doi-tac-chien-luoc-toan-dien-giua-viet-nam-va-singapore-post864631.html