Pada pagi hari tanggal 4 Juli, Bank Sentral Vietnam mengumumkan nilai tukar sentral hari ini sebesar 25.116 VND/USD, naik 25 VND/USD dibandingkan kemarin. Ini juga merupakan kenaikan kelima berturut-turut, sehingga mencatat kenaikan nilai tukar sentral yang berkelanjutan selama seminggu.
Dengan batas 5% sebagaimana ditentukan, nilai tukar pagu saat ini ditetapkan sebesar 26.371 VND/USD. Di Bank Negara Vietnam, nilai beli dipertahankan pada 23.911 VND/USD dan nilai jual pada 26.321 VND/USD, yang juga cukup mendekati batas tersebut. Beberapa bank juga menaikkan nilai jual mereka.
Saat ini, bank-bank komersial mencatat harga beli USD di atas 26.000 VND/USD. Pekan lalu, nilai beli juga sempat naik ke level ini, tetapi segera disesuaikan.
Di sisi penjualan, bank-bank umum milik negara, seperti VietinBank, menawarkan suku bunga jual mendekati batas atas atau bahkan margin maksimum. Vietcombank secara khusus menawarkan suku bunga beli sebesar 26.010 VND/USD dan suku bunga jual sebesar 26.370 VND/USD. Nilai tukar USD di VietinBank adalah 26.011 VND/USD (beli melalui transfer) dan 26.371 VND/USD (jual);ACB adalah 26.000 VND/USD (beli melalui transfer) dan 26.350 VND/USD (jual). Sementara itu, HSBC menawarkan harga yang lebih tinggi, yaitu 26.087 VND/USD untuk beli dan 26.323 VND/USD untuk jual.
Patut dicatat, harga jual dalam USD melampaui 26.500 VND. Berdasarkan survei di beberapa toko, harga USD di pasar bebas pagi ini melonjak menjadi 26.420 VND/USD untuk pembelian dan 26.520 VND/USD untuk penjualan.
Sementara itu, di pasar internasional, Indeks Dolar AS (DXY) sempat menembus angka 97 poin tadi malam, setelah AS mengumumkan data ketenagakerjaan Juni yang positif, yang memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (Fed) akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk beberapa waktu lebih lama. Namun, indeks tersebut telah mengalami penyesuaian dan saat ini diperdagangkan di kisaran 96,8 poin.
Selain faktor ekonomi , investor juga mencermati perkembangan kebijakan perdagangan AS. Baru-baru ini, pada 3 Juli (waktu setempat), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Washington akan mulai mengirimkan surat kepada negara-negara mulai 4 Juli, yang berisi informasi mengenai tarif pajak atas barang ekspor setiap negara saat memasuki pasar AS.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal To Lam telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Donald Trump mengenai hubungan Vietnam-AS dan negosiasi pajak timbal balik antara kedua negara. Menurut informasi terbaru dari Kementerian Luar Negeri, tim negosiasi Vietnam dan AS saat ini sedang berkoordinasi untuk mengkonkretkan isi diskusi para pemimpin senior kedua negara.
Presiden Donald Trump mengapresiasi komitmen Vietnam untuk menyediakan akses pasar istimewa bagi barang-barang AS, termasuk mobil bermesin besar. Ia menegaskan bahwa AS akan secara signifikan mengurangi tarif timbal balik atas banyak barang ekspor Vietnam dan akan terus bekerja sama dengan Vietnam dalam menyelesaikan kesulitan yang memengaruhi hubungan perdagangan bilateral, terutama di bidang-bidang prioritas bersama. Sekretaris Jenderal To Lam dan Presiden Donald Trump juga membahas sejumlah arah dan langkah penting untuk memajukan Kemitraan Strategis Komprehensif di tahun-tahun mendatang.
Di platform Truth Social pribadinya, Presiden Trump mengunggah pengumuman yang menyatakan bahwa AS dan Vietnam telah mencapai kesepakatan perdagangan baru. Dengan demikian, Vietnam akan dikenakan pajak sebesar 20% untuk semua barang yang diekspor ke AS, dan pajak sebesar 40% untuk barang yang sedang transit. Sebagai imbalannya, AS akan memiliki akses penuh ke pasar Vietnam, dengan pajak impor 0% untuk barang yang berasal dari AS.
Di pasar internasional, harga emas spot berfluktuasi sekitar 3.340 dolar AS/ons, tetap stabil setelah fluktuasi baru-baru ini. Sejak awal pekan, harga emas telah meningkat secara signifikan, terutama karena kekhawatiran mengenai defisit anggaran AS ketika "RUU Super" pajak dan pengeluaran skala besar AS disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. RUU setebal hampir 1.000 halaman, yang berfokus pada pemotongan pajak dan peningkatan pengeluaran, diperkirakan akan meningkatkan total utang nasional AS sekitar 3.300 miliar dolar AS dalam dekade mendatang, dari level saat ini yang lebih dari 36.000 miliar dolar AS.
Di saat yang sama, kekhawatiran mengenai ketidakstabilan kebijakan tarif yang akan diterapkan Presiden AS Donald Trump kepada mitra dagang juga telah meningkatkan permintaan akan perlindungan. Namun, kenaikan harga emas berada di bawah tekanan untuk menyesuaikan diri ketika data ketenagakerjaan yang baru dirilis menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih positif. Pada bulan Juni, ekonomi AS menciptakan 147.000 lapangan kerja baru, lebih tinggi dari perkiraan, sementara tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 4,1%. Hal ini membuat investor berharap Federal Reserve AS (Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan dalam pertemuan mendatang.
Berdasarkan daftar harga yang dirilis oleh Saigon Jewelry Company (SJC), harga emas batangan diperdagangkan pada harga beli 118,9 juta VND/tael dan harga jual 120,9 juta VND/tael, turun 400.000 VND per transaksi dibandingkan sesi sebelumnya. Harga cincin emas bulat juga mencatat perkembangan serupa.
Sumber: https://baodautu.vn/ty-gia-usdvnd-tiep-tuc-tang-nhiet-nhieu-ngan-hang-ban-ra-26370-vndusd-d321708.html






Komentar (0)