UNESCO siap mendukung Vietnam dalam melestarikan dan mempromosikan nilai warisan dokumenter.

Menyambut Bapak Johannes Joseph Maria Bos dan delegasi ahli untuk berkunjung dan bekerja di Vietnam, Wakil Menteri Hoang Dao Cuong mengatakan bahwa selama 50 tahun terakhir, hubungan kerja sama Vietnam-UNESCO telah menghasilkan berbagai pencapaian penting, yang secara efektif berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan negara tersebut.

UNESCO sẵn sàng hỗ trợ Việt Nam trong bảo tồn, phát huy giá trị của di sản tư liệu

Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata , Wakil Ketua Komisi Nasional Vietnam untuk UNESCO, Hoang Dao Cuong, menerima Ketua Dewan Penasihat Internasional, Program Memori Dunia UNESCO, Johannes Joseph Maria Bos. (Foto: Dinh Toan)

Vietnam selalu menjadi anggota yang aktif dan bertanggung jawab, senantiasa mempromosikan perannya dalam membangun UNESCO dan berkontribusi terhadap isu-isu strategis internasional.

Pertukaran tingkat tinggi antara kedua belah pihak dan kunjungan Direktur Jenderal UNESCO ke Vietnam telah menunjukkan bahwa kedua belah pihak berupaya untuk meningkatkan kerja sama; menunjukkan perhatian khusus para pemimpin Partai dan Negara Vietnam terhadap pekerjaan melestarikan dan mempromosikan nilai warisan budaya, termasuk warisan dokumenter.

Wakil Menteri Hoang Dao Cuong menginformasikan bahwa dalam kerangka Program Memori Dunia UNESCO, Vietnam saat ini memiliki 11 warisan dokumenter yang diakui oleh Komite Program.

Dari jumlah tersebut, terdapat 4 warisan dokumenter dunia dan 7 warisan dokumenter Asia- Pasifik . Khususnya, Dewan Eksekutif UNESCO baru-baru ini sepakat untuk memasukkan koleksi musisi Vietnam Hoang Van ke dalam Daftar Memori Dunia.

Upacara penerimaan Sertifikat Warisan Dokumenter Dunia untuk Koleksi musisi Hoang Van akan berlangsung pada malam tanggal 24 Juli di Teater Ho Guom (Hanoi). Wakil Menteri menegaskan bahwa pengakuan UNESCO atas warisan dokumenter ini bukan hanya pengakuan atas nilai istimewa dokumen-dokumen tersebut, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian dan promosi nilai-nilai budaya dan sejarah Vietnam.

Wakil Menteri Hoang Dao Cuong menambahkan bahwa pada Sidang ke-8 Majelis Nasional ke-15, Majelis Nasional Vietnam secara resmi mengesahkan Undang-Undang tentang Warisan Budaya (amandemen). Khususnya, Undang-Undang tersebut memiliki bab tersendiri dengan banyak isi yang secara jelas menyatakan definisi warisan dokumenter, sekaligus menekankan peraturan untuk melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai warisan dokumenter.

Wakil Menteri Hoang Dao Cuong menyerahkan cenderamata kepada Bapak Johannes Joseph Maria Bos. (Foto: Dinh Toan)

Selain hasil yang telah dicapai, di masa mendatang, Wakil Menteri berharap para ahli dari Program Memori Dunia UNESCO akan terus mendukung dan meningkatkan bantuan kepada Vietnam dalam proses membangun catatan warisan dokumenter. Hal ini akan menjadi pendorong untuk membantu Vietnam terus membangun catatan warisan dokumenter.

Wakil Menteri juga meminta para ahli Program untuk datang ke Vietnam untuk mendukung pekerjaan melestarikan dan mempromosikan nilai warisan dokumenter; dan meluangkan lebih banyak waktu untuk meneliti warisan dokumenter Vietnam.

"Terkait warisan dokumenter yang terekam, Vietnam senantiasa memiliki langkah-langkah perlindungan khusus dan siap berbagi pengalaman dalam menyempurnakan kerangka hukum terkait pengelolaan, perlindungan, dan promosi nilai warisan dokumenter," tegas Wakil Menteri Hoang Dao Cuong.

Mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata atas sambutan yang hangat dan ramah terhadap delegasi, Ketua Dewan Penasihat Internasional, Program Memori Dunia UNESCO Johannes Joseph Maria Bos sangat menghargai upaya Vietnam dalam melestarikan dan mempromosikan nilai warisan dokumenter; serta berkoordinasi dalam membangun berkas warisan dokumenter untuk diserahkan guna didaftarkan.

Bapak Johannes Joseph Maria Bos menilai bahwa Vietnam merupakan salah satu negara yang senantiasa menggalakkan kesadaran untuk melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai warisan budaya pada umumnya, dan warisan dokumenter pada khususnya. Program pengajaran sejarah di Vietnam telah membantu para mahasiswa untuk menghargai nilai-nilai warisan budaya.

Ia menekankan bahwa koleksi musisi Hoang Van, yang tercantum dalam Daftar Memori Dunia, merupakan koleksi yang kaya dan beragam; memiliki banyak nilai, dan berkontribusi pada pelestarian warisan musik Vietnam dan dunia.

Selama proses penyusunan berkas Koleksi musisi Hoang Van, Vietnam secara aktif bertukar informasi dengan tim ahli UNESCO; menunjukkan komitmen dan upaya kuat Vietnam dalam menghormati dan melestarikan nilai-nilai warisan dokumenter.

Para delegasi yang hadir berfoto bersama untuk kenang-kenangan. (Foto: Dinh Toan)

Sejalan dengan fakta bahwa Undang-Undang Warisan Budaya (yang diamandemen) Vietnam mendedikasikan satu bab penuh untuk perlindungan dan promosi nilai warisan dokumenter, Bapak Johannes Joseph Maria Bos menyatakan bahwa ini merupakan langkah maju yang besar bagi Vietnam dalam proses penyempurnaan koridor hukum di bidang warisan budaya.

Terhadap usulan Wakil Menteri Hoang Dao Cuong, Bapak Johannes Joseph Maria Bos menyatakan persetujuannya dan mengatakan bahwa tim ahli dari Program Memori Dunia UNESCO siap mendukung Vietnam dalam melestarikan dan mempromosikan nilai warisan dokumenter; serta bertukar informasi untuk mendukung Vietnam dalam membangun catatan warisan dokumenter berikutnya.

Delegasi ahli dari Program Memori Dunia UNESCO akan berkunjung dan bekerja di Vietnam dari tanggal 22-27 Juli dengan program terjadwal berikut: Melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Tetap, Ketua Komisi Nasional Vietnam untuk UNESCO Nguyen Minh Vu; bekerja sama dengan Direktur Departemen Arsip dan Catatan Negara; menghadiri Upacara penerimaan Sertifikat Warisan Dokumenter UNESCO untuk Koleksi musisi Hoang Van.

Delegasi juga mengunjungi Kuil Sastra, Lembaga Penelitian Kehutanan, Pusat Arsip Nasional I - tempat Arsip Kerajaan Dinasti Nguyen disimpan, Pusat Arsip Nasional - tempat koleksi musisi Hoang Van disimpan (Hanoi), situs peninggalan Pho Hien (Hung Yen) dan Teluk Ha Long yang merupakan warisan dunia (Quang Ninh).

Komentar (0)