
Menurut Associate Professor Dr. Hoang Cong Gia Khanh, Rektor Universitas Ekonomi dan Hukum, VNU-HCM, pada kenyataannya, kecerdasan buatan (AI) berkembang lebih cepat daripada hukum yang berlaku, dan standar-standar AI sedang dibentuk di dunia. Di Vietnam, Undang-Undang Industri Teknologi Digital, yang diterbitkan pada Juni 2025, merupakan langkah fundamental, tetapi regulasi khusus dan implementasi yang efektif masih diperlukan.
Mengutip pengalaman internasional di bidang AI dan hukum, Associate Professor Dr. Ngo Huu Phuoc, Wakil Dekan Fakultas Hukum Ekonomi, Universitas Ekonomi dan Hukum, merekomendasikan agar Vietnam tidak menerbitkan Undang-Undang AI tersendiri. Hal ini dikarenakan ekosistem AI masih muda dan belum cukup matang untuk dilegalkan.
Selain itu, riset, penerapan, dan bisnis AI di Vietnam masih terfragmentasi dan berskala kecil; belum banyak produk AI komersial yang berpengaruh, dan kerangka hukum yang kaku akan menghambat inovasi. Selain itu, sumber daya manajemen negara terbatas, dan tim manajemen serta pengawasan AI belum cukup kuat dalam hal keahlian. Audit pasca-audit, pengujian, dan pemantauan pasar AI membutuhkan biaya dan kapasitas teknis yang sangat besar, sementara Vietnam belum siap.

Para ahli berpendapat bahwa hukum selalu tertinggal dari teknologi, AI berubah sangat cepat, dan pemberlakuan hukum dapat berisiko tertinggal, cepat usang, dan menyebabkan kesulitan bagi bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, Vietnam dapat memberlakukan kerangka kerja etika AI; AI Sandbox untuk pengujian; serta mengubah dan melengkapi ekosistem hukum yang ada.
Juga mengutip negara-negara terkemuka dalam pengembangan AI seperti Singapura dan Estonia, Dr. Duong Van Thinh, Wakil Presiden Veron AI Group, mengatakan bahwa Vietnam perlu berinvestasi dalam infrastruktur data sebelum menerapkan AI; benar-benar transparan tentang bagaimana AI membuat keputusan dan mulai dengan kasus-kasus sederhana, kemudian secara bertahap berkembang.
Selain itu, perlu berinvestasi pada perangkat pendukung, bukan menggantikan manusia sepenuhnya, dan kemitraan publik-swasta untuk mengembangkan teknologi yang tepat guna. Khususnya, transparansi dan perlindungan data pribadi menjadi prioritas.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/uu-tien-minh-bach-va-bao-ve-du-lieu-ca-nhan-khi-ung-dung-ai-trong-phap-luat-post816782.html
Komentar (0)