![]() |
Vardy akhirnya bersinar di Serie A. |
Pada menit ke-78, penyerang veteran Inggris itu melepaskan diri dan mencetak gol penentu untuk membuka skor bagi Cremonese. Vardy tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat mencetak gol pertamanya di Serie A. Namun, kegembiraannya sedikit dibayangi penyesalan ketika timnya gagal mempertahankan tiga poin, karena Atalanta kemudian menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-84.
Di usia 38 tahun, mantan bintang Leicester City ini terus menunjukkan performa impresif dan kemampuan adaptasi yang luar biasa di kasta tertinggi Italia. Gol ini tak hanya menandai tonggak sejarah pribadi, tetapi juga menunjukkan keberanian seorang veteran yang telah mengukir sejarah di Liga Primer.
"Saya sangat senang mencetak gol pertama. Tapi ketika kami unggul di menit-menit akhir, saya agak kecewa karena kami tidak menang," ujar Vardy kepada Sky Sport setelah pertandingan.
Untuk merayakannya, Vardy menampilkan aksi santo yang indah, menepis keraguan tentang kebugarannya di usia 38 tahun. Ketika ditanya tentang perbedaan antara sepak bola Inggris dan Serie A, Vardy tidak ragu untuk menunjukkan karakteristiknya: "Serie A lebih taktis dan berfokus pada penguasaan bola. Sementara itu, Liga Primer adalah tempat dengan intensitas tinggi, tempo cepat, dan permainan bolak-balik yang sering terjadi."
![]() |
Vardy masih kuat di usia 38. |
"Di sini, Anda punya lebih banyak waktu menguasai bola, tetapi Anda harus memastikan Anda berada di posisi yang tepat. Sepak bola tetaplah sepak bola. Setiap minggu, pertandingannya 11 lawan 11, dan tim mana pun bisa mengalahkan lawan," analisisnya.
Adaptasi Vardy tidak terbatas pada aspek profesional. Ia juga berusaha belajar bahasa Italia agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. "Saya sedang berusaha belajar bahasa Italia. Anak-anak saya pasti akan mengejek saya jika saya salah bicara!" ujar Vardy dengan nada bercanda.
Meskipun Cremonese gagal menang melawan Atalanta, gol Vardy menjadi sinyal positif bagi tim yang baru berlaga. Setelah 8 putaran, Cremonese meraih 11 poin, hanya kalah 1 kali, dan menjadi kejutan besar Serie A musim ini.
Sumber: https://znews.vn/vardy-ghi-ban-dau-tien-tai-serie-a-post1596944.html








Komentar (0)