Kolonialisme telah lama dihapuskan, tetapi jejaknya tidak mudah terhapus. Apa yang terjadi di Kaledonia Baru adalah kisah terbaru.
| Polisi Prancis di lokasi kerusuhan di Kaledonia Baru pada pertengahan Mei. (Sumber: AFP) |
Terletak di Samudra Pasifik barat daya, sekitar 1.500 km di sebelah timur Australia, Kaledonia Baru berpenduduk 270.000 jiwa. Pada tahun 1853, Prancis menduduki pulau itu dan menjadikannya koloni, tempat Prancis menahan para tawanan. Pada tahun 1946, Kaledonia Baru diberikan status wilayah seberang laut Prancis.
Namun, selama bertahun-tahun, politik Kaledonia Baru didominasi oleh perdebatan tentang apakah kepulauan tersebut harus menjadi bagian dari Prancis, otonom atau merdeka. Konflik ini masih membara karena, meskipun mereka merupakan mayoritas penduduk (41%), penduduk asli Kanak umumnya lebih miskin dan kurang berpendidikan dibandingkan mereka yang keturunan Eropa (24%).
Dimulai pada tahun 1970-an, setelah ledakan nikel menarik orang asing ke Kaledonia Baru, ketegangan meningkat di pulau itu antara gerakan kemerdekaan Kanak dan Paris.
Pada tahun 1998, Perjanjian Noumea ditandatangani, yang menetapkan bahwa hanya mereka yang telah tinggal di Kaledonia Baru sebelum tahun 1998 dan anak-anak mereka yang berhak memilih dalam pemilihan provinsi. Langkah ini bertujuan untuk memberikan representasi yang lebih besar kepada masyarakat adat Kanak dan membantu mengakhiri konflik.
Namun, Paris baru-baru ini menganggap kesepakatan itu tidak demokratis dan anggota parlemen menyetujui amandemen peraturan untuk memberikan hak suara kepada puluhan ribu penduduk non-pribumi yang telah tinggal di Kaledonia Baru selama setidaknya 10 tahun.
Warga Kanak memprotes, khawatir hal itu akan memengaruhi suara mereka. Kerusuhan yang diyakini sebagai yang terburuk dalam beberapa dekade mengguncang Kaledonia Baru, menewaskan sedikitnya tiga orang, menutup bandara internasional dan sekolah-sekolah, memberlakukan jam malam di ibu kota Noumea, dan mengganggu kehidupan.
Luka psikologis masa kolonial sulit disembuhkan.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/vet-thuong-tam-ly-kho-lanh-o-new-caledonia-272301.html






Komentar (0)