
Indonesia menerbitkan obligasi berdenominasi yuan pertama
Indonesia telah mengumpulkan 6 miliar yuan ($842 juta) melalui penerbitan obligasi berdenominasi yuan pertamanya (juga dikenal sebagai obligasi dim sum), yang bertujuan untuk mendiversifikasi sumber pembiayaannya dan memperluas basis investor globalnya.
Menurut Bapak Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, total nilai penawaran mencapai sekitar 18 miliar yuan, tiga kali lipat dari skala penerbitan. Permintaan yang kuat datang dari investor global di AS, Eropa, dan kawasan Asia- Pasifik , dengan investor Tiongkok mendominasi. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sesuai dengan strategi pengelolaan utang pemerintah yang bijaksana. Kementerian Keuangan menegaskan akan fleksibel dalam memilih mata uang untuk penerbitan berikutnya, tergantung pada kondisi pasar.
Obligasi tersebut diberi peringkat Baa2 oleh Moody's, BBB oleh S&P, dan BBB oleh Fitch, dan akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX), sebuah langkah yang akan memperluas basis investor dan memperkuat hubungan keuangan dengan Tiongkok.
Obligasi dim sum adalah obligasi berdenominasi yuan yang diterbitkan di luar Tiongkok daratan, sementara sebelumnya, obligasi panda adalah obligasi yuan yang diterbitkan oleh entitas asing di Tiongkok. Penerbitan ini merupakan bagian dari seri obligasi valuta asing Indonesia tahun 2025 yang bertujuan untuk menjaga stabilitas pendanaan di tengah volatilitas pasar global.
Berdasarkan rencana anggaran, Pemerintah menargetkan peningkatan 642,6 triliun rupiah (39 miliar dolar AS) tahun ini untuk menutupi defisit. Tahun ini, Indonesia telah menerbitkan berbagai jenis obligasi valuta asing lainnya seperti: obligasi dua mata uang (USD dan Euro) pada bulan Januari dan Oktober, dengan total lebih dari 3 miliar dolar AS; obligasi syariah (sukuk) pada bulan Juli; obligasi samurai Yen Jepang pada bulan Juni (senilai 103,2 miliar Yen); obligasi kanguru dolar Australia (AUD) pada bulan Agustus (senilai 800 juta AUD).
Source: https://vtv.vn/indonesia-lan-dau-tien-phat-hanh-trai-phieu-bang-nhan-dan-te-100251029100348439.htm






Komentar (0)