
Unsur mikro dan mikro berperan sangat penting dalam membantu menyeimbangkan gizi dan meningkatkan kualitas hasil pertanian - Ilustrasi foto
Bapak Vu Nang Dung, Ketua Asosiasi Ilmu Tanah Vietnam, menekankan: "Beras merupakan tanaman utama sektor pertanian Vietnam, yang terkait dengan mata pencaharian lebih dari 60% penduduk pedesaan. Pada tahun 2023, luas areal tanam padi akan mencapai 33,7% dari total luas lahan pertanian, yang berkontribusi dalam menjamin ketahanan pangan dan meningkatkan posisi ekspor beras Vietnam di pasar internasional."
Namun, menurut Bapak Dung, setelah bertahun-tahun pertanian intensif dan penggunaan pupuk serta pestisida yang berlebihan, lahan padi di banyak tempat telah terdegradasi, kesuburannya menurun, dan mikrofloranya berubah. Seiring dengan dampak perubahan iklim—intrusi air asin, kekeringan, banjir—banyak lahan telah menjadi padat, porositasnya menurun, dan kandungan bahan organiknya menurun, yang secara langsung memengaruhi hasil dan kualitas gabah.
“Pemulihan kesehatan tanah harus dianggap sebagai tugas yang mendesak, tidak hanya untuk memastikan produksi berkelanjutan tetapi juga untuk berkontribusi dalam melindungi kesehatan manusia,” tegas Bapak Dung.
Bapak Tran Minh Tien, Wakil Direktur Akademi Ilmu Pertanian Vietnam, mengatakan bahwa untuk meningkatkan kesehatan tanah, perlu dibangun basis data tanah padi nasional dan seperangkat kriteria untuk menilai kesehatan tanah. Berdasarkan hal tersebut, para ilmuwan dapat mengidentifikasi kelemahan setiap jenis tanah dan mengusulkan "rejimen pemupukan" yang tepat. Selain itu, perlu dilakukan inovasi metode pertanian dan penggunaan pupuk yang tepat berdasarkan kebutuhan aktual tanaman dan karakteristik setiap lahan.
Bapak Tien menekankan bahwa salah satu langkah efektif adalah memanfaatkan kembali hasil samping pertanian untuk melengkapi nutrisi tanah, sekaligus menyeimbangkan pupuk organik dan anorganik, serta mengutamakan produk yang dapat mengurangi emisi.
Para ahli juga menunjukkan bahwa petani masih menggunakan pupuk NPK dengan formula umum, tanpa memperhitungkan perbedaan kondisi tanah di setiap wilayah. Padahal, unsur hara dan mikro berperan sangat penting dalam membantu menyeimbangkan nutrisi dan meningkatkan kualitas hasil pertanian.
Merujuk pada Proyek Pembangunan Berkelanjutan 1 juta hektar lahan padi berkualitas tinggi dan rendah emisi di Delta Mekong pada tahun 2030, Bapak Tien mengatakan bahwa ini merupakan program strategis yang memiliki dua tujuan: meningkatkan efisiensi produksi dan melindungi lingkungan. Beliau juga menyarankan perlunya kebijakan nasional jangka panjang dalam melindungi sumber daya lahan pertanian, terutama lahan padi—sumber daya yang "tidak akan pernah kembali" jika tujuan penggunaannya diubah.
Bapak Vo Quang Minh, Asosiasi Ilmu Tanah Vietnam, mengatakan bahwa Delta Mekong saat ini memiliki 9 kelompok tanah utama dengan 55 jenis tanah yang berbeda, tetapi banyak area yang terdegradasi parah. Untuk melindungi sumber daya tanah, solusi ekonomi , sosial, dan lingkungan perlu diterapkan secara sinkron: restrukturisasi industri padi, pengurangan lahan monokultur, pengembangan model tumpang sari-polikultur, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertanian cerdas.
Para ahli sepakat bahwa memulihkan kesehatan tanah merupakan fondasi bagi pertanian hijau dan rendah emisi. Vietnam perlu segera membangun basis data tanah nasional, menerbitkan serangkaian kriteria untuk kesehatan tanah padi, mendorong penelitian tentang pupuk adaptif iklim, dan meningkatkan kesadaran publik tentang peran tanah yang sehat dalam menjamin ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.
Do Huong
Sumber: https://baochinhphu.vn/can-som-ban-hanh-bo-tieu-chi-suc-khoe-dat-lua-102251029185800422.htm






Komentar (0)