Bencana penerbangan baru saja terjadi pada 12 Juni ketika pesawat Boeing 787-8 Dreamliner Air India (India) jatuh tepat setelah lepas landas dari Ahmedabad (India) dalam perjalanan menuju London (Inggris).
Ekor pesawat jatuh menimpa sebuah gedung (Foto: Reuters).
Kecelakaan itu menewaskan sedikitnya 290 orang (termasuk mereka yang berada di dalam pesawat dan di darat). Saat kecelakaan terjadi, pesawat tersebut mengangkut 242 penumpang dan awak.
Namun, hanya penumpang yang duduk di kursi 11A yang secara ajaib selamat, menarik perhatian media dan opini publik di seluruh dunia , sementara semua orang lain di pesawat dipastikan meninggal oleh otoritas setempat.
Korban selamat telah diidentifikasi sebagai Vishwash Kumar Ramesh, 40 tahun, warga negara Inggris. Foto-foto yang diambil di lokasi kejadian menunjukkan Tuan Kumar terluka tetapi masih bisa berjalan, menunjukkan bahwa ia tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa. Kelangsungan hidupnya merupakan secercah harapan yang langka dalam insiden tragis ini.
Di mana letak kursi 11A pada penerbangan Air India?
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah Boeing 787-8 Dreamliner. Berdasarkan denah tempat duduk, kursi 11A berada di baris pertama kelas ekonomi, tepat di belakang kelas bisnis.
Satu-satunya penumpang selamat dari kecelakaan (Foto: HT).
Ini adalah kursi dekat jendela di sisi kiri pesawat, dekat bagian depan. Posisi ini konon dapat meningkatkan peluang selamat jika terjadi kecelakaan. Selain itu, kursi 11A juga terletak tepat di belakang pintu, yang berfungsi sebagai pintu darurat jika terjadi keadaan darurat.
Menurut informasi terbaru dari CNN, seorang dokter mengatakan bahwa kondisi korban Ramesh "tidak terlalu kritis" dan ia dapat dipulangkan dalam beberapa hari ke depan.
"Dia tidak mengalami luka serius dan sedang dalam pengawasan ketat. Kondisinya sekarang stabil," kata Dr. Rajnish Patel, Profesor dan Kepala Bedah di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad.
Namun, para ahli penerbangan menggambarkan keselamatan penumpang itu sebagai "keajaiban".
Momen jatuhnya pesawat Air India yang membawa 242 penumpang (Sumber video : Daily Mail).
Tn. David Soucie, mantan inspektur keselamatan Administrasi Penerbangan Federal AS, menyatakan keterkejutannya bahwa seseorang yang duduk di kursi 11A dapat selamat dari kecelakaan seperti itu.
"Kursi itu persis di tempat penyangga sayap di bawahnya. Itu akan menjadi tempat yang kokoh bagi pesawat untuk mendarat. Tapi dari segi kemampuan bertahan hidup di atas, itu sungguh menakjubkan," analisisnya.
Bagaimana posisi kursi memengaruhi tingkat kelangsungan hidup di pesawat terbang?
Setelah kecelakaan pesawat baru-baru ini, banyak orang bertanya-tanya, kursi mana yang paling aman dengan tingkat keselamatan tertinggi saat pesawat jatuh?
Untuk menjawab pertanyaan ini, banyak ahli telah memberikan analisis mereka sendiri karena berbagai alasan.
Menurut Alison Duquette, juru bicara Badan Penerbangan Federal (FAA), kecelakaan pesawat dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk tabrakan, kecelakaan pendaratan, dan tabrakan landasan pacu. Tidak ada satu pun kursi yang paling aman.
Dalam banyak kecelakaan pesawat yang tragis, penumpang tidak memiliki peluang untuk selamat, di mana pun mereka duduk (Foto: Quora).
Namun, berdasarkan data analisis dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengenai kecelakaan pesawat komersial sejak tahun 1971, terdapat korelasi antara tingkat kematian dan tingkat kelangsungan hidup dengan posisi kursi. Penumpang yang duduk di dekat ekor pesawat memiliki peluang bertahan hidup hampir 40% lebih besar dibandingkan mereka yang duduk di depan.
Kursi di bagian belakang pesawat seringkali tidak disukai oleh para penumpang karena berbagai alasan. Salah satunya adalah waktu tunggu yang lama untuk turun. Namun, analisis terhadap 65 kecelakaan pesawat oleh Jaringan Keselamatan Penerbangan menemukan bahwa dalam lebih dari 50% kecelakaan, kursi di bagian belakang adalah tempat teraman, berdasarkan tingkat keselamatan.
Secara spesifik, kursi tengah pesawat memiliki tingkat kematian tertinggi, yaitu 39%, dan kursi depan 38%. Kursi belakang memiliki tingkat kematian yang lebih rendah, yaitu sekitar 32%.
Baris tengah kursi juga berbahaya. Karena pesawat komersial sering menyimpan bahan bakar di sayap, bahan bakar tersebut dapat dengan mudah terbakar atau meledak, sehingga mengurangi peluang keselamatan penumpang jika terjadi kecelakaan.
Selain itu, situasi darurat juga akan menentukan kemungkinan selamat. Jika pesawat menabrak lereng gunung atau jatuh ke laut, peluang selamat bagi penumpang hampir nol.
Ambil contoh bencana udara Selandia Baru tahun 1979. Pesawat Air New Zealand TE901 menabrak lereng Gunung Erebus di Antartika, menewaskan seluruh 257 penumpang dan awaknya.
Namun, Badan Penerbangan Federal AS masih percaya bahwa kemungkinan kematian dalam kecelakaan pesawat tidak banyak berhubungan dengan posisi duduk, tetapi lebih dipengaruhi oleh keadaan sekitar kecelakaan tersebut.
Misalnya, jika ekor pesawat mengalami benturan besar, penumpang di tengah atau depan memiliki tingkat keselamatan lebih tinggi daripada mereka yang duduk di belakang.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/vi-sao-chi-nguoi-ngoi-ghe-11a-tren-may-bay-thoat-chet-241-khach-tu-vong-20250613110001666.htm






Komentar (0)