


Menurut laporan dari garis depan, militer Rusia sedang melakukan operasi "pembersihan" di wilayah tersebut, membersihkan ranjau, memeriksa bunker bawah tanah, dan menyita peralatan yang tersisa. "Setiap rumah punya cerita, setiap jalan punya perang," kata seorang perwira Rusia.

Rodinskoye bukan sekadar titik kecil di peta. Ia merupakan gerbang utara menuju Pokrovsk, dan kendali atas wilayah ini berarti Rusia telah memperoleh posisi untuk meredam tembakan dan garis manuver yang menguntungkan di seluruh front Krasnoarmeysk-Dimitrov.

Menurut para pakar militer, Pokrovsk secara bertahap berubah menjadi "tungku api", tempat unit-unit Ukraina dikepung dari berbagai arah. Di timur dan selatan, kelompok-kelompok Rusia telah menutup pengepungan; di utara, setelah jatuhnya Rodinskoye, semua jalur mundur Ukraina berada di bawah ancaman langsung.

Menurut beberapa sumber taktis di lapangan, unit-unit Ukraina sedang memperkuat pertahanan mereka di wilayah Myrnohrad (Dimitrov), tetapi pasokan dan evakuasi tentara yang terluka hampir mustahil dilakukan. Sistem kereta api dan jalan raya berada di bawah kendali tembakan artileri Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa Rodinskoye berada di bawah kendali penuh, tetapi para analis mengatakan kebisuan ini hanya sementara. Di Moskow, sebuah sumber militer mengatakan, "semua tanda menunjukkan kota itu aman – yang tersisa hanyalah membersihkan dan menstabilkan pemerintahan."

Pengendalian Rodinskoye memiliki implikasi yang luas. Hal ini membuka kemungkinan untuk maju lebih jauh ke utara, menuju Dobropillia, tempat unit-unit Ukraina memegang jalur pasokan utama. Jika arah ini dilanggar, seluruh gugus Slovyansk-Kramatorsk akan terputus.

Jatuhnya Slovyansk dan Kramatorsk dapat mengubah lanskap Donbass selamanya. Kedua kota ini bukan hanya pusat militer Ukraina di timur, tetapi juga simbol spiritual konflik yang telah berlangsung sejak 2014.


Para komentator militer Rusia menyebut kemenangan di Rodinskoye sebagai "ambang operasi Pokrovsk" – momen ketika inisiatif mulai beralih sepenuhnya ke Moskow. Setiap kota yang dibebaskan merupakan mata rantai, dan ketika mata rantai tersebut ditutup, seluruh wilayah Donbass akan menjadi satu kesatuan di bawah bendera Rusia.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/vi-sao-thi-tran-rodinskoye-quyet-dinh-ton-vong-cua-cu-diem-pokrovsk-post2149063755.html






Komentar (0)