Seberapa berbahayakah meningitis meningokokus dan dapatkah menular dari orang ke orang?

Master - Dokter Ngo Thi Mai Phuong, Dokter Spesialis Anak - Klinik Imunisasi, Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa meningitis meningokokus adalah peradangan pada selaput pelindung otak yang memanjang dari otak hingga sumsum tulang belakang, yang disebabkan oleh agen meningokokus atau Neisseria meningitis.

Meningokokus dapat menyebabkan banyak kondisi klinis yang berbeda seperti meningitis, sepsis, syok septik; menyebabkan komplikasi kompleks seperti artritis, vaskulitis, iritis, pleuritis, dan perikarditis... Di antaranya, meningitis merupakan manifestasi yang paling umum (mencakup 40-65% kasus) dari penyakit meningokokus invasif.

Pada remaja dan orang dewasa dengan meningitis meningokokus, gejalanya sering kali berupa sakit kepala mendadak, demam, muntah, nyeri otot, fotofobia...

Gejala penyakit

Pada remaja dan dewasa, meningitis meningokokus sering kali disertai sakit kepala mendadak, demam, muntah, mialgia, fotofobia, mudah tersinggung, penurunan kemampuan berkonsentrasi, kecemasan, kantuk, dan cairan serebrospinal keruh dengan atau tanpa ruam. Pasien mungkin mengalami gejala neurologis fokal dan kejang.

Beberapa pasien dengan meningitis meningokokus mengalami kelesuan dan refleks abnormal.

Anak-anak di bawah usia 5 tahun mungkin menunjukkan gejala seperti rewel atau mengantuk, demam, muntah, gangguan kesadaran, atau kejang. Bayi mungkin menunjukkan tangisan yang tak tertahankan, sulit menyusu, dan ubun-ubun menonjol.

Dapat menular dari orang ke orang

Menurut Master - Dokter Ngo Thi Mai Phuong, meningitis meningokokus dapat menular dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan atau sekresi tenggorokan dari penderita; kontak dekat dan berkepanjangan seperti berciuman, bersin, batuk, atau tinggal dengan orang yang terinfeksi akan memudahkan penyebaran penyakit dengan cepat.

Tindakan pencegahan penyakit

Cara terbaik untuk mencegah meningitis meningokokus adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Selain itu, batasi kontak dengan orang yang sakit selama periode penularan tinggi, praktikkan kebersihan tangan yang baik, dorong sanitasi lingkungan, serta deteksi dini, diagnosis, dan pengobatan penyakit yang tepat waktu.

Jika terjadi dugaan kontak dengan pasien penderita penyakit meningokokus, dokter harus segera diberitahu untuk menerima antibiotik profilaksis.

Sumber: https://thanhnien.vn/viem-mang-nao-mo-cau-nguy-hiem-the-nao-co-lay-truyen-tu-nguoi-sang-nguoi-185240613115250592.htm