Menteri Keuangan Nguyen Van Thang dan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Kim Jung Kwan
Ini adalah salah satu kegiatan sampingan kunjungan kenegaraan Sekretaris Jenderal To Lam ke Korea.
Pada sesi kerja, kedua Menteri menyampaikan kegembiraannya atas perkembangan hubungan Vietnam-Korea yang positif, komprehensif, dan substantif sejak ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2022.
Menteri Nguyen Van Thang mengucapkan selamat kepada Bapak Kim Jung Kwan atas pengangkatannya sebagai Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi pertama dalam pemerintahan Lee Jae Myung, dan sangat menghargai kepemimpinannya yang cepat terhadap tim negosiasi Korea untuk mencapai perjanjian perdagangan yang positif dengan Amerika Serikat.
Menekankan peran penting Korea, Menteri Nguyen Van Thang mengatakan bahwa Korea adalah mitra FDI terbesar di Vietnam, dengan total modal terdaftar hampir 94 miliar dolar AS dan lebih dari 10.000 perusahaan yang beroperasi. Perusahaan-perusahaan Korea telah memberikan kontribusi penting dalam proses transformasi model pertumbuhan, yang mendorong perekonomian Vietnam.
Menteri Nguyen Van Thang menegaskan bahwa kedua belah pihak masih memiliki banyak ruang untuk kerja sama, terutama di masa ketika Vietnam sedang bangkit dengan pesat. Beliau juga membahas empat pilar pembangunan, yaitu: kebijakan terobosan di bidang sains dan teknologi, integrasi internasional, reformasi hukum, dan pengembangan perusahaan swasta. Kebijakan-kebijakan ini akan membuka ruang baru bagi kerja sama ekonomi bilateral dan multilateral.
Kementerian Keuangan berkomitmen untuk menciptakan kondisi yang paling menguntungkan bagi investasi dan lingkungan bisnis bagi perusahaan Korea khususnya dan sektor FDI secara umum di Vietnam di masa mendatang.
Menteri Nguyen Van Thang sangat mengapresiasi Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea atas keberhasilannya dalam mengoordinasikan penyelenggaraan Forum Ekonomi Vietnam-Korea selama kunjungan Sekretaris Jenderal To Lam. Forum ini berskala sangat besar, berfokus pada bidang-bidang yang menjadi keunggulan Korea dan kebutuhan kerja sama Vietnam, seperti transformasi digital, energi bersih, teknologi tinggi, industri strategis, dan rantai nilai.
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal To Lam dan Perdana Menteri Korea Selatan Kim Min Seok, beserta lebih dari 500 perwakilan bisnis kedua negara. Puluhan dokumen kerja sama penting ditandatangani, menciptakan kekuatan pendorong yang substansial untuk memajukan hubungan investasi, ekonomi, dan teknologi antara kedua negara.
Menteri Nguyen Van Thang menyarankan agar pihak Korea terus mengembangkan kebijakan dan mendukung perusahaan Korea untuk memperluas investasi, transfer teknologi, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan dukungan ODA bagi Vietnam. Bidang-bidang prioritas meliputi chip semikonduktor, mineral strategis, energi, kereta api cepat, industri kelautan, dan sebagainya. Pada saat yang sama, kedua pihak dapat bertukar pengalaman mendalam dalam pengelolaan negara untuk menarik FDI, mengelola kawasan ekonomi, zona perdagangan bebas, dan mengembangkan kelompok-kelompok ekonomi utama.
Sementara itu, Menteri Kim Jung Kwan menilai kunjungan Sekretaris Jenderal To Lam dan keberhasilan pembicaraan dengan Presiden Lee Jae Myung akan menciptakan landasan yang kokoh untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan investasi bilateral.
Menteri Kim Jung Kwan menegaskan bahwa Korea siap bekerja sama dengan Vietnam di bidang rantai pasokan, energi, kereta api cepat, dan teknologi tinggi, serta menekankan pentingnya meningkatkan pertukaran dan saling mendukung dalam konteks perkembangan geoekonomi dan geopolitik global yang tidak menentu. Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea berharap Kementerian Keuangan Vietnam akan terus meningkatkan lingkungan investasi dan mendukung bisnis Korea.
Di akhir pertemuan, kedua Menteri menyatakan saling mendukung dan berharap dapat bertemu kembali pada bulan Oktober 2025 saat Korea menjadi tuan rumah KTT APEC 2025.
Saat ini, Korea Selatan merupakan mitra investasi asing langsung (FDI) terbesar Vietnam dengan total modal investasi terdaftar sekitar 93,8 miliar dolar AS. Pada tahun 2024, omzet perdagangan bilateral akan mencapai 81,5 miliar dolar AS, menjadikan Korea Selatan pasar ekspor terbesar ketiga dan pasar impor terbesar kedua bagi Vietnam. Selain itu, Korea Selatan merupakan donor ODA bilateral terbesar kedua di Asia untuk Vietnam dan negara dengan jumlah wisatawan terbanyak ke Vietnam, dengan sekitar 4,6 juta kunjungan pada tahun 2024.
Tuan Minh
Sumber: https://baochinhphu.vn/viet-nam-han-quoc-but-toc-hop-tac-fdi-cong-nghe-cao-va-nang-luong-sach-10225081215421401.htm
Komentar (0)