Menurut Korea Times, baru-baru ini, Koo Sung-hwan, seorang aktor Korea berusia 45 tahun, mengejutkan penonton ketika ia mengumumkan bahwa ia akan kehilangan 10kg dalam tiga minggu setelah makan 3 hamburger dalam satu kali makan.
Dalam episode terbaru acara realitas MBC "I Live Alone," Koo terlihat berbelanja pakaian musim gugur di Itaewon, lingkungan yang terkenal dengan tragedi penyerbuan yang menewaskan lebih dari 100 orang beberapa tahun sebelumnya.
Setelah kesulitan menemukan kemeja yang pas, ia mengaku: "Berat badan saya naik drastis. Baru-baru ini berat badan saya mencapai 112 kg," dan menambahkan bahwa ia ingin menurunkan berat badan hingga 95 kg dengan tinggi badan 1m82.
Kemudian di episode yang sama, Koo terlihat mengunjungi kedai hamburger dan melahap tiga burger. Ia tertawa dan berkata, "Aku sedang diet, jadi aku hanya makan sekitar 70% dari yang seharusnya," dan dengan percaya diri berkata, "Karena aku sudah berhenti makan kentang goreng, berat badanku akan turun 10 kg dalam 3 minggu, aku yakin."
Klaimnya memicu perdebatan daring tentang apakah menghilangkan kentang goreng dari hamburger akan membuat perbedaan besar.
Apakah hamburger benar-benar musuh diet?
Para ahli gizi mengatakan hamburger itu sendiri bukanlah pembunuh utama diet. Masalah sebenarnya adalah menggabungkannya dengan makanan lain, terutama kentang goreng dan minuman ringan manis. Kentang goreng tinggi kalori dan lemak jenuh, yang dapat menghambat penurunan berat badan.
Di sisi lain, burger yang mengandung protein, sayuran, dan karbohidrat lebih mengenyangkan dan bergizi seimbang dibandingkan camilan yang hanya mengandung karbohidrat seperti tteokbokki (kue beras pedas). Banyak pelatih kebugaran bahkan berpendapat bahwa burger bisa menjadi makanan yang relatif lengkap jika dipilih dengan cermat.
Memilih burger rendah kalori dan tinggi protein dapat membantu mengontrol berat badan. Namun, ketika patty digoreng dan diberi saus atau keju, kadar lemak jenuh dan natriumnya meningkat drastis, sehingga harus dihindari secara teratur.

Masalah sebenarnya adalah keripik dan soda?
Penyebab utama kebanyakan makanan cepat saji adalah kentang goreng. Meskipun kentang secara alami kaya akan karbohidrat, menggorengnya dengan minyak banyak justru menambah lemak jenuh dan lemak trans, menjadikannya bom kalori.
Oleh karena itu, satu porsi hamburger akan melebihi batas lemak sehat dan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jantung.
Bila dipadukan dengan soda, burger biasa dapat mencapai 1.000-1.200 kalori, jauh lebih tinggi dari anjuran 300-600 kkal per sajian untuk diet standar.
Jadi, jika Anda menghindari kentang goreng dan minuman manis, burger saja bisa menjadi makanan sesekali yang dapat diatur, bahkan saat sedang diet.
Mengganti kentang goreng dengan lauk rendah kalori seperti salad, coleslaw, atau acar — dan memilih air putih, soda nol kalori, atau es kopi — dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi sekaligus mengurangi total kalori.
Namun, para ahli menyarankan untuk membatasi makanan tersebut menjadi seminggu sekali atau kurang saat berdiet.
Pilihan Sampingan yang Lebih Sehat untuk Hamburger
Salad, coleslaw, dan acar adalah alternatif cerdas untuk keripik. Lauk-pauk ini menyediakan serat, vitamin, dan membantu Anda merasa kenyang dengan kalori yang jauh lebih sedikit.
Salad sederhana dengan saus minimal mengandung sekitar 20-40 kalori, sedangkan salad kubis campur rata-rata mengandung 100-150 kalori per 100 gram, lebih rendah lemak dan sodium daripada kentang goreng, dan telah ditambahkan antioksidan dari kubis dan wortel.
Acar hampir bebas kalori, sehingga menambah kesegaran dan rasa kenyang. Irisan apel juga bisa menjadi lauk yang ringan dan menyegarkan.
Dan lagi pula, para penonton dengan penuh semangat menunggu hasil diet Koo, untuk "membenarkan" prasangka lama tentang hamburger.
Source: https://www.vietnamplus.vn/nam-dien-vien-han-quoc-tuyen-bo-se-giam-10kg-sau-khi-an-3-chiec-hamburger-post1074906.vnp






Komentar (0)