Reporter: Nyonya, Bagaimana Perserikatan Bangsa-Bangsa mengevaluasi peran, visi, dan pencapaian Vietnam dalam kerja sama internasional di bidang sains , teknologi, inovasi, dan transformasi digital?
Ibu Pauline Tamesis: Resolusi No. 57 Politbiro tentang terobosan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan transformasi digital nasional telah menetapkan visi yang jelas untuk membangun ekonomi digital yang berpusat pada rakyat, mendorong inovasi, dan mempercepat proses transformasi digital. Resolusi ini juga menegaskan posisi Vietnam, baik secara regional maupun global, sebagai pelopor dalam ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan transformasi digital.

Ibu Pauline Tamesis – Koordinator Residen Perserikatan Bangsa-Bangsa di Vietnam.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memuji visi berani Vietnam, yang mencerminkan pemahaman mendalam tentang kekuatan transformatif inovasi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari membina kemitraan global, memastikan akses yang adil terhadap layanan digital bagi semua warga negara, hingga berinvestasi dalam sumber daya manusia dan memimpin upaya global.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui peran proaktif Vietnam dalam implementasi Global Digital Compact. Kontribusi Vietnam dalam memastikan suara dan perspektif negara-negara di belahan bumi selatan tercermin secara positif dalam pengembangan standar dan regulasi internasional tentang tata kelola kecerdasan buatan (AI), sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Visi Vietnam bahkan lebih penting dalam konteks Penghargaan Nobel Ekonomi 2025 yang dianugerahkan untuk penelitian yang menyoroti hubungan antara kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, suatu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan standar hidup, kesehatan, dan kualitas hidup orang-orang di seluruh dunia.
Pengakuan ini memperkuat keyakinan para pembuat kebijakan dan menegaskan visi Vietnam tentang peran inovasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Vietnam, dengan tekadnya yang kuat untuk mencapai terobosan melalui ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan transformasi digital, menyumbangkan pelajaran berharga kepada dunia menuju masa depan digital yang komprehensif, inklusif, dan berkelanjutan untuk semua.
Reporter: Vietnam sedang membangun kerangka hukum untuk kecerdasan buatan dan mempromosikan kecerdasan yang etis dan berorientasi pada manusia. Bagaimana Anda menilai peluang dan dampak proses ini terhadap masyarakat dan kerja sama internasional?
Perserikatan Bangsa-Bangsa sangat mengapresiasi langkah-langkah penting Vietnam dalam membangun kerangka hukum untuk kecerdasan buatan, sekaligus mendorong pengembangan AI yang etis dan transformasi digital yang berpusat pada manusia. Upaya-upaya ini dengan jelas menunjukkan pemahaman mendalam Vietnam tentang dampak luas kecerdasan buatan dan transformasi digital di semua aspek kehidupan sosial.

Vietnam sedang membangun kerangka hukum untuk AI, yang mempromosikan AI yang aman, etis, dan berpusat pada manusia. Foto ilustrasi.
Sebelumnya, tata kelola AI di banyak negara, termasuk Vietnam, sebagian besar didasarkan pada kerangka hukum yang terfragmentasi, dikeluarkan secara sporadis di berbagai bidang, dan dikelola oleh banyak lembaga yang berbeda. Fragmentasi ini menjadi hambatan dalam membangun mekanisme tata kelola yang efektif untuk mengoptimalkan manfaat AI bagi semua orang, sekaligus meminimalkan potensi risiko.
Prinsip dan nilai yang diintegrasikan Vietnam ke dalam undang-undang mendatang tentang kecerdasan buatan dan transformasi digital sangat mirip dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan khususnya, termasuk UNESCO. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyambut baik komitmen berharga Vietnam untuk menciptakan ekosistem nasional yang selaras dengan standar internasional.
Kesamaan tersebut memungkinkan Vietnam untuk secara proaktif "bekerja sama dengan negara lain" dalam membentuk standar internasional mengenai kecerdasan buatan demi kebaikan bersama umat manusia.
Kita telah menyaksikan peran aktif Vietnam di berbagai forum internasional, seperti Forum Global tentang Etika dalam Kecerdasan Buatan, inisiatif-inisiatif yang dipimpin ASEAN di bidang kecerdasan buatan dan teknologi digital, serta dalam implementasi Global Digital Compact, bagian penting dari Pakta Masa Depan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Peluncuran Laporan Penilaian Kesiapan Nasional tentang Implementasi Rekomendasi UNESCO tentang Etika Kecerdasan Buatan (RAM) oleh Vietnam merupakan bukti nyata komitmen kuat Vietnam terhadap kerja sama multilateral dalam tata kelola AI, serta dalam pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan etis.
"Bersama kita ciptakan masa depan" - yaitu Vietnam, mitra yang dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan konstruktif bagi semua negara.
Perserikatan Bangsa-Bangsa akan terus mendampingi dan mendukung Vietnam dalam memajukan kerja sama internasional, sembari menggalakkan perannya sebagai jembatan untuk berbagi praktik-praktik sukses Vietnam dengan masyarakat internasional.
Terima kasih banyak!
Sumber: https://mst.gov.vn/viet-nam-la-diem-sang-trong-hop-tac-quoc-te-ve-khoa-hoc-cong-nghe-doi-moi-sang-tao-va-chuyen-doi-so-197251027111344021.htm






Komentar (0)