| Vietnam merupakan pemasok utama karet ke Uni Eropa. Ekspor karet dalam delapan bulan pertama tahun 2023 menghasilkan pendapatan sebesar 1,59 miliar dolar AS. |
Menurut statistik dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Vietnam, yang dikutip oleh Departemen Impor-Ekspor ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ), dalam delapan bulan pertama tahun 2023, ekspor karet Vietnam ke Jepang mencapai 5,74 ribu ton, senilai US$8,98 juta, mengalami penurunan 10,4% dalam volume dan 27,6% dalam nilai dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Harga ekspor rata-rata karet ke pasar ini mencapai US$1.565 per ton, mengalami penurunan 19,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
| Vietnam adalah pemasok karet terbesar kedelapan ke Jepang. |
Pada delapan bulan pertama tahun 2023, ekspor Vietnam ke pasar Jepang sebagian besar terdiri dari karet alam. Dari jumlah tersebut, SVR CV60 merupakan jenis yang paling banyak diekspor, menyumbang 39,89% dari total ekspor karet ke Jepang pada delapan bulan pertama tahun 2023; diikuti oleh SVR 3L sebesar 36,68% dan SVR 10 sebesar 13,22%...
Meskipun ekspor karet ke Jepang menurun, dalam delapan bulan pertama tahun 2023, beberapa jenis karet yang diekspor ke pasar ini masih menunjukkan pertumbuhan volume yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, seperti SVR 3L, RSS3, SVR 20…
Secara keseluruhan, harga ekspor rata-rata berbagai jenis karet ke Jepang dalam delapan bulan pertama tahun 2023 sebagian besar mengalami penurunan tajam dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, dengan penurunan paling tajam terlihat pada karet sintetis (turun 51,8%), lateks (turun 29,5%), SVR 20 (turun 21,3%), SVR 3L (turun 21,2%), dan SVR 10 (turun 21%).
Menurut Departemen Impor-Ekspor, sejak awal tahun 2023, ekspor karet Vietnam ke pasar Jepang menghadapi banyak kesulitan, dengan volume dan nilai ekspor ke pasar ini terus menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Komposisi jenis karet yang diekspor dari Vietnam ke Jepang (% berdasarkan volume) Sumber: Statistik awal dari Direktorat Jenderal Bea Cukai. |
Menurut statistik dari Badan Bea Cukai Jepang, dalam tujuh bulan pertama tahun 2023, Jepang mengimpor 431,92 ribu ton karet (HS: 4001, 4002, 4003, 4005), senilai 106,79 miliar Yen (setara dengan 722,68 juta USD), mengalami penurunan sebesar 26,4% dalam volume dan 31% dalam nilai dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Dari kelima negara tersebut, Indonesia, Thailand, Korea Selatan, Singapura, dan Amerika Serikat adalah lima pemasok karet terbesar ke Jepang. Impor karet Jepang dari pasar-pasar ini menurun baik dalam volume maupun nilai dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Dalam tujuh bulan pertama tahun 2023, Vietnam adalah pemasok karet terbesar kedelapan ke Jepang, dengan volume 5,44 ribu ton, senilai 1,18 miliar Yen (setara dengan 8,03 juta USD), mengalami penurunan sebesar 6,4% dalam volume dan 18,7% dalam nilai dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Pangsa pasar karet Vietnam mencapai 1,26% dari total impor karet Jepang, lebih tinggi dari 0,99% yang tercatat pada tujuh bulan pertama tahun 2022.
| Pasar pasokan karet ke Jepang dalam 7 bulan pertama tahun 2023 (Kurs: 1 USD = 147,73 Yen) Sumber: Badan Bea Cukai Jepang |
Pada tujuh bulan pertama tahun 2023, impor karet alam mencapai 80,52% dari total impor karet Jepang, sisanya berupa karet sintetis, karet daur ulang, dan karet campuran. Dari jumlah tersebut, volume dan nilai impor karet alam, karet sintetis, dan karet daur ulang semuanya menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Selama periode yang sama, Vietnam merupakan pemasok karet alam terbesar ketiga ke Jepang, dengan volume 5,42 ribu ton, senilai 1,18 miliar Yen (setara dengan 8 juta USD), penurunan sebesar 6,5% dalam volume dan 18,7% dalam nilai dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Pangsa karet alam Vietnam dalam total impor Jepang adalah 1,56%, lebih tinggi dari 1,23% yang tercatat pada tujuh bulan pertama tahun 2022.
Tautan sumber






Komentar (0)