Secara resmi menanggapi pers pada sore hari tanggal 20 Maret, Eximbank mengatakan bahwa pada pagi hari tanggal 19 Maret, perwakilan Eximbank bertemu dengan nasabah PHA di Hanoi .

Oleh karena itu, Eximbank menyatakan telah "berdiskusi secara terbuka dengan nasabah dalam semangat kerja sama, saling pengertian, dan berbagi". Para pihak sepakat untuk berkoordinasi guna menyelesaikan kasus ini, memastikan manfaat yang wajar dan adil bagi kedua belah pihak dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Bank tersebut menambahkan bahwa segera setelah informasi tersebut muncul di media, Eximbank telah segera memeriksa, meninjau, mengevaluasi, dan menyesuaikan kebijakan, peraturan, prosedur, kontrak, dan perjanjian, termasuk metode penghitungan bunga dan biaya dalam pemberian pinjaman dan kredit melalui kartu. Eximbank juga akan memperhatikan proses layanan nasabah untuk segera mendukung, berbagi, dan memastikan manfaat yang harmonis bagi bank dan nasabah.

Ke depannya, Eximbank menegaskan akan terus menerapkan program komunikasi yang "transparan, lengkap, dan jelas" terkait hak dan tanggung jawab pemegang kartu maupun nasabah pengguna jasa bank.

Terkait dengan kejadian tersebut di atas, pada tanggal 20 Maret, Bank Negara telah mengirimkan surat kepada Ketua Dewan Direksi dan Direktur Jenderal Eximbank untuk meminta laporan dan penanganan atas kejadian tersebut.

Oleh karena itu, Bank Negara meminta para pimpinan Eximbank untuk menanggapi pers dan opini publik tentang tanggung jawab, wewenang, dan arahan mereka dalam menangani kasus tersebut dengan semangat terbuka, mendengarkan dan menerima pendapat serta saran masyarakat.

Bank Negara meminta Eximbank untuk segera memverifikasi insiden tersebut dan melindungi hak serta kepentingan sah nasabah dan bank. Eximbank harus melaporkan hasil penanganan kasus tersebut kepada pimpinan Bank Negara sebelum 21 Maret.

Bank Negara arahkan arah 'panas' untuk ubah utang kartu kredit dari 8,5 juta jadi 8,8 miliar

Bank Negara arahkan arah 'panas' untuk ubah utang kartu kredit dari 8,5 juta jadi 8,8 miliar

Terkait kasus utang kartu kredit nasabah sebesar 8,5 juta menjadi 8,8 miliar di Quang Ninh , Bank Negara meminta para pimpinan senior Eximbank untuk segera memverifikasi kasus tersebut dan melindungi hak sah nasabah dan bank.
Utang kartu kredit 8,5 juta menjadi 8,8 miliar: Apakah bank terpaksa menghapus utang tersebut?

Utang kartu kredit 8,5 juta menjadi 8,8 miliar: Apakah bank terpaksa menghapus utang tersebut?

Kasus nasabah Eximbank, Bapak PHA, yang utang kartu kreditnya meningkat dari 8,5 juta VND menjadi 8,8 miliar VND, belum terselesaikan. Jika kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, satu pihak tidak membayar utang, pihak lain tidak memperbaiki sistem, utang tersebut akan tetap menggantung.
Kasus utang kartu kredit Rp8,5 juta hingga Rp8,8 miliar: Eximbank bertemu nasabah dan pengacara

Kasus utang kartu kredit Rp8,5 juta hingga Rp8,8 miliar: Eximbank bertemu nasabah dan pengacara

Eximbank telah melakukan pertemuan langsung dengan kuasa hukum nasabah PHA untuk menyelesaikan kasus utang kartu kredit sebesar 8,5 juta hingga 8,8 miliar yang sempat menghebohkan publik beberapa hari ini.