Ini adalah pertama kalinya dalam 18 tahun seorang raja Spanyol mengunjungi Beijing, menandai langkah penting dalam upaya memperkuat hubungan antara kedua negara.
Perjalanan itu dilakukan saat Madrid berupaya memperluas pengaruh ekonomi dan politiknya di Asia, sementara hubungan dengan AS menunjukkan tanda-tanda keretakan.

Raja Felipe VI dan Ratu Letizia di Tiongkok pada 10 November. Foto: globaltimes
Raja didampingi oleh Menteri Luar Negeri José María Albares, Menteri Ekonomi Carlos Cuerpo dan sebuah delegasi. perusahaan besar
Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan 20 tahun terjalinnya hubungan tingkat tinggi antara kedua negara. Tujuan utamanya adalah memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi serta menciptakan keseimbangan dalam kebijakan luar negeri Spanyol.
Menurut lembaga perdagangan ICEX, pada tahun 2024 Spanyol akan mengimpor barang senilai 45 miliar euro dari China, sementara ekspornya hanya mencapai 7,5 miliar euro.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez telah mengunjungi Tiongkok tiga kali dalam tiga tahun terakhir untuk mencoba mempersempit kesenjangan ini. Kunjungan Raja Felipe ke Beijing dipandang sebagai kelanjutan dari strategi "neraca perdagangan" yang sedang dijalankan negara tersebut.
Desember lalu, Madrid menjadi tuan rumah edisi internasional pertama Imperial Springs Forum (ISIF) – sebuah acara yang dijuluki “Davos-nya Tiongkok” – yang menurut para pengamat menunjukkan tumbuhnya kepercayaan antara kedua belah pihak, sementara banyak negara Eropa masih bersikap hati-hati terhadap Beijing.
Menurut pakar Alicia García-Herrero dari lembaga penelitian Bruegel (Belgia), pemerintah sayap kiri Spanyol memandang hubungan dengan Tiongkok sebagai "strategi pencegahan" terhadap risiko ketegangan dengan AS.
"Tiongkok dapat menawarkan opsi investasi alternatif. Ini masuk akal secara ekonomi, tetapi juga merupakan langkah politik," kata Alicia.
Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghukum Spanyol karena gagal memenuhi tingkat pengeluaran pertahanan NATO dan karena berbeda pandangan dengan Washington mengenai konflik Gaza.
Sumber: https://congluan.vn/vua-tay-ban-nha-lan-dau-tham-trung-quoc-sau-18-nam-10317349.html






Komentar (0)