
Kegiatan ini dilaksanakan tepat setelah rapat darurat pemerintah desa mengenai upaya tanggap darurat Badai No. 13. Oleh karena itu, warga desa segera meninjau, memberi tahu, dan mengorganisir evakuasi warga sebelum badai menerjang daratan.
Sekolah dan rumah budaya digunakan sebagai pusat evakuasi; milisi, polisi komune dan organisasi berkoordinasi untuk mendukung masyarakat dalam mengangkut barang-barang mereka, memastikan keselamatan mutlak bagi masyarakat dan properti.
Bapak Briu Quan, Ketua Komite Rakyat dan Kepala Komando Pertahanan Sipil Komune Avuong, mengatakan bahwa evakuasi warga di titik-titik rawan dengan risiko tinggi tanah longsor ke tempat aman merupakan prioritas utama saat ini.

"Pasukan harus tetap berada di dekat area tersebut, tidak meninggalkan rumah tangga di zona bahaya. Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat sebelum, selama, dan setelah badai No. 13," kata Bapak Briu Quan.
Agar tugas tanggap darurat dapat dilaksanakan dengan baik, maka Pemerintah Kabupaten Avuong diminta untuk menyiapkan sarana dan material yang penting bagi tugas penyelamatan, menempatkan pasukan yang siaga 24 jam di titik-titik utama, agar siap siaga untuk tanggap jika terjadi keadaan darurat.
Selain itu, daerah juga secara proaktif melakukan sosialisasi dan menggerakkan masyarakat agar tidak subjektif dan menaati arahan pemerintah.
Menghadapi tanah longsor yang berkepanjangan dan kekurangan pasokan makanan lokal, otoritas komune mengerahkan pasukan untuk mengangkut barang-barang penting dan menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan jeda sementara hujan untuk memanen hasil pertanian guna penyimpanan dan pencegahan makanan saat badai No. 13 mendekati daratan utama.
Sumber: https://baodanang.vn/xa-avuong-di-doi-khan-cap-103-ho-dan-vung-xung-yeu-truoc-bao-so-13-3309239.html






Komentar (0)