Pada tanggal 11 Juli, di Hanoi , Institut Studi Kebijakan dan Pengembangan Media (IPS), Asosiasi Komunikasi Digital Vietnam (VDCA) bekerja sama dengan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menyelenggarakan seminar tentang "Menilai kemudahan penggunaan 63 portal layanan publik daring tingkat provinsi untuk pertama kalinya pada tahun 2023".
Tingkat penggunaan layanan publik daring masih rendah.
Menurut laporan Komite Nasional Transformasi Digital edisi Agustus 2022, tingkat penggunaan layanan publik daring oleh masyarakat Vietnam hanya mencapai 18% pada paruh pertama tahun 2022. Selain itu, data survei Indeks Kinerja Tata Kelola Pemerintahan dan Administrasi Publik (PAPI) Provinsi tahun 2022 menunjukkan bahwa hanya 3,05% responden yang menyatakan telah membuat profil pengguna di Portal Layanan Publik Nasional, dan hanya lebih dari 1% responden yang menggunakan portal layanan publik untuk menjalankan prosedur administratif. Salah satu penyebabnya adalah implementasi layanan publik daring yang belum lengkap, fungsi penyediaan layanan yang belum lengkap, serta antarmuka yang sulit digunakan dan kurang ramah pengguna.
Bapak Nguyen Minh Hong, Ketua Asosiasi Komunikasi Digital Vietnam, berbicara di seminar tersebut. |
Berbicara di seminar tersebut, Bapak Nguyen Minh Hong, Ketua Asosiasi Komunikasi Digital Vietnam, sangat mengapresiasi pemilihan layanan publik daring sebagai prioritas utama dalam proses membangun pemerintahan digital. Bapak Nguyen Minh Hong menekankan bahwa Komite Nasional Transformasi Digital perlu berfokus pada dua kelompok tugas utama, yaitu menyempurnakan fungsi 25 layanan publik paling esensial; meningkatkan pengalaman pengguna layanan melalui penyempurnaan antarmuka agar lebih mudah digunakan dan lebih ramah. Menurut Bapak Nguyen Minh Hong, hal ini akan membantu Vietnam meningkatkan skornya, mencapai tujuan untuk masuk ke dalam 50 negara teratas dalam peringkat e-government Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tamu yang berpartisipasi dalam diskusi. |
Tim peneliti IPS dan UNDP di Vietnam mengemukakan lima realitas utama terkait kemudahan penggunaan portal layanan publik provinsi, termasuk fitur-fitur untuk menjalankan proses penuh layanan publik daring yang belum terjamin; proses pelaksanaan prosedur administratif dalam lingkungan elektronik belum dioptimalkan bagi pengguna; ketidakcukupan dalam menghubungkan data, akun, dan antarmuka antara sistem penyampaian layanan publik daring pusat dan daerah; portal layanan publik masih sulit diakses oleh penyandang tuna netra dan kelompok etnis minoritas; komitmen untuk melindungi data pribadi dan menjamin keamanan informasi belum mendapat perhatian yang semestinya.
Membangun portal layanan publik online dengan 3 fokus
Menurut Ibu Tong Khanh Linh, peneliti IPS, analisis terhadap 200 komentar dan rekomendasi layanan publik daring yang diunggah di Portal Layanan Publik Nasional menunjukkan adanya keterbatasan di ketiga aspek: teknologi, sumber daya manusia, dan proses implementasi. Selain itu, terdapat beberapa kekurangan seperti portal layanan publik yang masih bermasalah; proses pengajuan, pemutakhiran, penambahan, dan pelacakan status data daring masih kurang nyaman; pembayaran daring belum memungkinkan; proses penerimaan data lambat; masih terdapat keterbatasan sumber daya manusia seperti petugas yang mengembalikan data dengan alasan yang kurang memuaskan; petugas yang tidak menjelaskan atau membimbing jika data tidak tepat; petugas yang tidak menjawab hotline, tidak memahami proses, dan sikap yang kurang tepat.
Peneliti IPS Tong Khanh Linh berbagi pada seminar tersebut. |
Pada seminar tersebut, para ahli memberikan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan kualitas layanan publik daring, dengan fokus pada tiga isu utama: Profesional (antarmuka yang tersinkronisasi, bahasa yang mudah dipahami), cerdas (koneksi data, mengoptimalkan proses implementasi bagi pengguna), dan andal (memastikan keamanan data pribadi, keselamatan teknis).
Selain itu, perlu dikaji dan dibangun antarmuka portal layanan publik daring yang ramah dan aksesibel bagi penyandang disabilitas. Selain itu, perlu memperkuat koneksi data antara Portal Layanan Publik Nasional dan portal layanan publik provinsi, serta mengembangkan regulasi tentang standar teknis untuk koneksi dan interkoneksi sistem layanan publik daring.
Berita dan foto: HOANG CHUNG
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)