Mobil terbang VoloCity dari Volocopter (Jerman) di pameran
TANGKAPAN LAYAR NIKKEI ASIA
Nikkei Asia melaporkan pada tanggal 20 Juni bahwa banyak model mobil terbang dibawa ke Paris Air Show (Prancis), yang berlangsung dari tanggal 19-25 Juni, ketika produsen besar dan kecil memamerkan teknologi transportasi generasi berikutnya.
Area khusus untuk mobil terbang pertama kali hadir di pameran ini, yang telah ada sejak tahun 1909. Mobil terbang, yang dikenal sebagai eVTOL, bertenaga listrik dan dapat lepas landas serta mendarat secara vertikal. Karena tidak memerlukan landasan pacu dan memiliki lebih sedikit komponen, biaya operasionalnya diklaim lebih rendah daripada pesawat konvensional.
Ketika diimplementasikan, mobil terbang diharapkan dapat mengubah transportasi, mengurangi kemacetan dan emisi karbon. Persaingan untuk mengembangkan teknologi ini sangat ketat karena produsen berupaya memastikan keselamatan dan memecahkan masalah teknis.
Boeing bergabung dalam "perlombaan menuju langit" dengan mobil terbang
Boeing (AS) memamerkan mobil terbang yang sedang dikembangkan oleh Wisk Aero, sebuah perusahaan rintisan Amerika yang sahamnya dimiliki oleh Boeing. Mobil ini dapat beroperasi secara otonom sambil mengangkut empat penumpang, untuk mengatasi kekurangan pilot.
Volocopter, perusahaan rintisan Jerman yang sebagian investasinya dimiliki Sumitomo Corporation Jepang, telah memamerkan mobil terbang dua tempat duduk yang rencananya akan diterbangkan pada World Expo 2025 di Osaka.
Mobil terbang Midnight milik Archer Aviation (USA) di pameran
TANGKAPAN LAYAR NIKKEI ASIA
Perusahaan rintisan AS Joby Aviation, yang didanai oleh Toyota Motor dan lainnya, juga memperkenalkan mobil terbangnya, yang dapat mencapai kecepatan sekitar 320 km/jam dengan jangkauan terbang berkelanjutan lebih dari 240 km.
Perusahaan Yihan China juga membangun kendaraan yang dapat terbang tanpa pilot.
Mobil terbang diperkirakan akan digunakan untuk pariwisata , layanan darurat, dan taksi. Pasar global untuk kendaraan terbang, termasuk drone, diperkirakan mencapai $35,7 miliar pada tahun 2032, naik dari $11,1 miliar pada tahun 2022, menurut laporan Precedence Research (Kanada).
Tiongkok akan mengomersialkan mobil terbang pada tahun 2025
Namun, masih banyak masalah teknis yang harus diatasi sebelum mobil terbang dapat digunakan secara luas. Fasilitas pengisian daya baterai harus andal dan biaya harus ditekan ke tingkat yang memungkinkan penggunaan yang lebih luas. Beberapa mobil terbang berharga lebih dari $1 juta, sehingga fokusnya adalah apakah produksi massal dapat menurunkan biaya tersebut.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)