Menurut Kepala Polisi Distrik Elgeyo Marakwet Peter Mulinge, pemeriksaan awal yang dilakukan pada 12 dan 13 Februari menunjukkan bahwa Toyota Premio milik Kiptum tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan atau kerusakan sebelum kecelakaan.
"Para inspektur mengatakan tidak ada tanda-tanda masalah mekanis sebelum kecelakaan. Itu pada dasarnya berarti rem, ban, lampu mobil masih bagus, semuanya baik-baik saja secara mekanis," kata Mulinge kepada Nation Sport pada 13 Februari .
Mobil Kiptum yang ringsek diderek dari lokasi kejadian oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi. Foto: Reuters
Sekitar pukul 23.00 waktu Nairobi pada 11 Februari, Kiptum sedang mengendarai Toyota Premio yang membawa dua orang, pelatih Garvais Hakizimana dan seorang perempuan bernama Sharon Kosgey. Mobil tersebut mengalami kecelakaan di dekat Flax Centre di daerah Kaptagat, di sepanjang jalan Eldoret-Ravine dari Eldoret. Kiptum dikabarkan kehilangan kendali, menyebabkan mobilnya terjun ke parit sekitar 60 meter dari tempat kejadian, sebelum menabrak pohon besar. Pelari (24 tahun) dan Hakizimana meninggal dunia di tempat, sementara Kosgei mengalami luka-luka dan dilarikan ke unit gawat darurat.
Meskipun kendaraan telah diperiksa awal, kepolisian Kenya terus bekerja sama dengan Biro Keselamatan Transportasi dan Otoritas Jalan Raya Kenya untuk menyelidiki aspek lain dari kecelakaan tersebut. "Para penyidik sedang memeriksa medan di area tersebut dan kondisi jalan, serta memeriksa lebih dekat kondisi mekanis kendaraan," ujar seorang ketua tim kepada Nation Sport .
Kiptum dan pelatih Hakizimana menyaksikan pertandingan antara Man Utd dan Aston Villa di pekan ke-24 Liga Primer di Eldoret pada malam 11 Februari. Setelah itu, mereka pergi ke Kota Kecil Chepkorio di sepanjang Eldoret Ravine untuk menyaksikan pertandingan final Piala Afrika (AFCON) antara Pantai Gading dan Nigeria bersama seorang teman yang sedang menunggu di sana. Menurut Nation Sport , Kiptum kemungkinan besar berkendara dengan kecepatan tinggi agar tiba di Kota Kecil Chepkorio tepat waktu untuk menyaksikan pertandingan kejuaraan kontinental tersebut.
Kosgey, satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu, berada di kursi belakang dan hanya mengalami cedera jaringan lunak. Polisi mengatakan ia mendapat jahitan di kepala dan memar di lengan, namun kondisinya stabil.
Mobil tersebut berada di kantor polisi untuk diperiksa oleh para ahli. Foto:
Di media sosial, keluarga Kiptum menyerukan "penghentian penyebaran spekulasi dan misinformasi" saat mereka berduka atas meninggalnya sang pemegang rekor maraton dunia secara tiba-tiba. Keluarga tersebut mengatakan bahwa pengguna media sosial menyebarkan pesan-pesan yang dapat menimbulkan kebencian di masyarakat setempat dan menambah duka keluarga.
Paman Kiptum, Philip Kiplagat, mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan polisi terkait kecelakaan tersebut. Keluarga akan menunjuk seorang juru bicara untuk berbicara kepada media atas nama mereka.
Hong Duy
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)