Usai keributan di laga pamungkas SEA Games 32, pelatih Indra Sjafri angkat bicara membenarkan bahwa tim U-22 Thailand lah yang aktif memprovokasi tim U-22 Indonesia.
Keributan di laga final SEA Games 32 (Foto: Hieu Luong)
“Seorang anggota tim U-22 Thailand sengaja masuk ke area teknis kami untuk memprovokasi kami setelah mereka menyamakan kedudukan 2-2 di akhir babak kedua.
Tindakan pria inilah yang memicu perkelahian berikutnya antara kedua tim.
Saat U22 Indonesia memperbesar kedudukan menjadi 3-2, salah satu anggota kami melakukan hal serupa di area teknis tim U22 Thailand.
"Semuanya terjadi begitu gila, dengan cara yang tidak bisa dijelaskan, tetapi Thailand-lah yang memulai pertarungan ini," kata pelatih Indonesia U22 itu.
Menanggapi pernyataan pelatih Indra Sjafri tersebut, seorang jurnalis Thailand dengan akun Twitter bernama Ta Lao mengunggah bukti yang mengecam Indonesia U22.
Menurut wartawan ini, seorang pemain Indonesia U-22 tiba-tiba berlari melintasi area teknis "Gajah Perang" untuk memprovokasi, saat skor masih 2-1 untuk keunggulan tim asal nusantara tersebut.
Situasi ini terjadi sebelum Yotsakon Burapha melesakkan bola ke gawang Indonesia U22 untuk kedua kalinya dalam pertandingan.
Wartawan Thailand itu menegaskan bahwa Timnas U-22 Indonesia lah yang memulai perlawanan di laga final dan semua dalil Bapak Indra Sjafri tidak benar.
Sementara itu, usai menyaksikan perkelahian antara timnas U-22 Thailand dan timnas U-22 Indonesia, Presiden FIFA menyampaikan rasa kecewanya.
Sepak bola Asia Tenggara memiliki potensi untuk berkembang, baik secara mendalam maupun luas. Namun, potensi tersebut terhambat oleh kekerasan dan isu-isu sosial lainnya.
Peristiwa yang terjadi pada malam 16 Mei di Stadion Olimpiade Phnom Penh sungguh sangat disayangkan.
Para pemimpin tim seharusnya mengambil tindakan untuk mencegah para pemain berkonflik. Namun, mereka justru ikut campur dan berkelahi dengan para pemain.
“Gambar-gambar dari final SEA Games mengirimkan pesan yang sangat negatif dalam sepak bola,” kata Bapak Infantino.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) juga sedang menyelidiki penyebab perkelahian di final sepak bola putra SEA Games ke-32.
[iklan_2]
Sumber








Komentar (0)