Pada bulan Maret 2019, saat sedang naik taksi, Ibu Ly (Beijing, Tiongkok) jatuh cinta pada pandangan pertama kepada pengemudinya bernama Dang, seorang pemuda tampan dan tinggi. Setelah perjalanan itu, keduanya bertukar informasi kontak, sering mengobrol, dan akhirnya resmi jatuh cinta.
Selama beberapa tahun berpacaran, Tuan Dang berulang kali meminta pacarnya untuk membelikannya barang-barang bermerek, mengajaknya makan di tempat mewah, dan juga meminta uang tunai untuk dibelanjakan.
Bisnis pakaian Bu Ly sedang berkembang pesat, jadi ia berkecukupan dan bisa dengan nyaman menghabiskan uang untuk menyenangkan pacarnya. Namun, karena kesibukan bekerja, ia tidak punya waktu untuk memperhatikan, karena tidak tahu bahwa pacarnya diam-diam sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Ketika mengetahuinya, ia sangat marah dan menuntut Tuan Dang untuk mengembalikan uang dan hadiah yang telah diberikannya.
Tuan Dang berulang kali meminta pacarnya untuk membelikannya pakaian bermerek dan aksesoris mewah, tetapi kemudian berselingkuh.
Nyonya Li mengatakan bahwa selama hubungan mereka, ia telah menghabiskan lebih dari 4 juta yuan (sekitar 16,7 miliar VND) untuk pacarnya, tetapi pacarnya itu bersikap tidak masuk akal, berselingkuh dengan wanita lain, dan bahkan bepergian bersamanya berkali-kali. Oleh karena itu, ia meminta Deng untuk mengembalikan uang yang telah ia investasikan setelah mereka putus.
Berbicara tentang hari-hari mereka bersama, Ly menambahkan bahwa Dang berulang kali memaksanya untuk memberinya uang. Suatu kali, karena tidak sabar, Dang melakukan kekerasan terhadapnya. Setelah putus, Ly meminta uang dan hadiah-hadiah itu dikembalikan, tetapi Dang mengatakan dia tidak punya dan menolak untuk mengembalikannya.
Sejauh ini, rekonsiliasi antara kedua belah pihak belum berhasil, dan kedua belah pihak masih mempertahankan pandangan masing-masing. Li baru-baru ini menggugat mantan pacarnya di pengadilan, menuntut Deng mengembalikan 4 juta yuan. Gugatan ini menimbulkan kehebohan di publik dan menarik perhatian publik.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)