Saat kita memasuki usia paruh baya, terkadang kita lupa di mana meninggalkan kunci, atau tidak yakin apakah sudah mengunci pintu - situasi yang tampaknya normal di usia tua.
Namun, jika kelupaan terjadi sering kali, disertai dengan perubahan perilaku, penilaian atau komunikasi, hal itu bisa menjadi tanda peringatan dini penyakit Alzheimer atau bentuk demensia lainnya.
Pengenalan dini adalah kunci untuk diagnosis, perawatan, dan dukungan yang tepat waktu.
Perbedaan Antara Alzheimer dan Demensia
Demensia bukanlah penyakit spesifik, melainkan manifestasi penurunan fungsi otak yang menyebabkan kesulitan berpikir, mengingat, berbahasa, dan berperilaku. Di antara penyebab demensia, penyakit Alzheimer memiliki tingkat perkembangan tertinggi, seringkali berkembang secara diam-diam selama bertahun-tahun.
Penderita Alzheimer dapat secara bertahap kehilangan kemampuan untuk menyimpan informasi, memproses bahasa, dan membuat keputusan. Meskipun belum ada obatnya, deteksi dini dapat membantu mengelola gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi beban keluarga.
10 tanda awal yang perlu diwaspadai
1. Kehilangan memori mempengaruhi kehidupan sehari-hari
Lupa di mana meletakkan kunci atau nama orang yang Anda kenal memang wajar, tetapi penderita Alzheimer mungkin lupa kejadian baru-baru ini atau menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang dalam waktu singkat. Sering lupa yang mengganggu aktivitas sehari-hari merupakan tanda peringatan.

2. Kesulitan merencanakan atau berkonsentrasi
Kondisi ini dapat menyulitkan Anda untuk mengikuti rencana, berhitung, atau melakukan tugas-tugas yang biasa Anda lakukan. Membayar tagihan, mengikuti resep, atau menjaga jadwal kerja dapat menjadi hal yang membingungkan, mengganggu, dan mudah ditinggalkan.
3. Kesulitan melakukan tugas-tugas yang sudah biasa
Aktivitas yang dulunya mudah dilakukan, seperti berkendara ke tempat yang familiar, menggunakan peralatan rumah tangga, atau bermain game favorit, menjadi canggung. Orang tersebut secara bertahap kehilangan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang familiar, sehingga mereka merasa bingung atau takut melakukan kesalahan.
4. Kebingungan tentang waktu dan ruang
Penderita Alzheimer mungkin lupa tanggal, musim, atau alasan mereka berada di suatu tempat. Beberapa orang bahkan mungkin tersesat di tempat yang familiar atau tidak ingat bagaimana mereka sampai di sana.
5. Kesulitan berbicara atau menulis

Bahasa jelas terpengaruh: pasien kesulitan menemukan kata yang tepat, berhenti di tengah kalimat, mengulang-ulang perkataannya, atau mengganti kata dengan frasa yang maknanya salah. Tulisan juga menjadi terputus-putus, kalimat-kalimat kehilangan kohesi, yang mencerminkan gangguan dalam berpikir bahasa.
6. Salah menaruh benda
Selain mudah lupa sementara, penderita Alzheimer sering kali meletakkan barang-barang di tempat yang tidak semestinya—seperti dompet di lemari dapur atau remote control di kulkas—lalu melupakannya sepenuhnya. Ketika mereka tidak dapat menemukannya, mereka mungkin curiga orang lain telah mengambilnya.
7. Mengurangi penilaian
Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik terganggu. Orang tersebut mungkin lebih mudah mempercayai panggilan penipuan, menghabiskan uang secara sembrono, atau berpakaian tidak sesuai dengan cuaca. Perubahan ini seringkali disadari oleh orang-orang terdekatnya sebelum dirinya sendiri.
8. Menarik diri, takut berkomunikasi

Perubahan daya ingat dan bahasa dapat membuat penderitanya merasa minder. Mereka mungkin menarik diri dari aktivitas sosial, meninggalkan hobi, atau menghindari pertemuan dengan teman, yang menyebabkan isolasi dan depresi – faktor-faktor yang dapat mempercepat perkembangan penyakit.
9. Perubahan emosi dan kepribadian
Perubahan suasana hati: mudah tersinggung, curiga, sedih, atau takut tanpa alasan. Orang yang ceria bisa menjadi dingin, atau sebaliknya, orang yang tenang bisa menjadi pemarah dan cemas. Perubahan-perubahan ini bukan hanya karena usia.
10. Pengurangan pemrosesan visual dan orientasi spasial
Penderita Alzheimer mungkin kesulitan menilai jarak, mengenali wajah, atau memperkirakan kedalaman saat berkendara. Kehilangan penglihatan bukan hanya disebabkan oleh mata, tetapi juga karena hilangnya kemampuan otak untuk memproses sinyal visual.
Siapa yang berisiko tinggi?
Usia merupakan faktor risiko terbesar, kata para ahli – sebagian besar kasus terjadi pada orang di atas usia 65 tahun. Selain itu, jenis kelamin, genetika, trauma kepala, tekanan darah tinggi, diabetes, dislipidemia, dan gaya hidup yang kurang gerak juga terkait dengan perkembangan penyakit ini.

Perempuan berisiko lebih tinggi daripada laki-laki, kemungkinan karena harapan hidup yang lebih panjang atau faktor hormonal. Orang dengan kerabat yang pernah menderita Alzheimer juga berisiko dua hingga tiga kali lebih tinggi.
Selain itu, kebiasaan seperti merokok, kurang tidur, kurang olahraga atau stres berkepanjangan semuanya meningkatkan kemungkinan kerusakan sel saraf.
Bedakan dari penuaan normal
Tidak semua perubahan ingatan perlu dikhawatirkan. Lupa nama seseorang atau janji temu sesekali, lalu mengingatnya lagi di kemudian hari, adalah hal yang wajar sebagai bagian dari penuaan. Namun, jika kelupaan tersebut terus berlanjut dan memengaruhi pekerjaan atau kehidupan sosial Anda, Anda harus segera mencari pertolongan medis.
Faktor pembeda lainnya adalah sejauh mana penyakit ini memengaruhi kehidupan sehari-hari. Meskipun lansia normal masih dapat merawat diri sendiri, meskipun terkadang mereka mungkin lupa, penderita Alzheimer seringkali membutuhkan pengingat atau bantuan untuk aktivitas sehari-hari.
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda atau orang yang Anda sayangi mulai mengalami gejala-gejala seperti disorientasi, perubahan perilaku, atau kesulitan melakukan tugas-tugas yang sebelumnya terasa familiar, konsultasikan dengan dokter. Tes darah, tes kognitif, dan pemindaian otak dapat membantu menyingkirkan penyebab lain, seperti depresi, kekurangan vitamin, ketidakseimbangan elektrolit, atau efek samping obat.
Para ilmuwan kini telah mengembangkan tes darah yang dapat membantu mendeteksi Alzheimer sejak dini, meskipun belum tersedia secara luas. Deteksi dini membantu pasien merencanakan pengobatan, olahraga, dan penyesuaian gaya hidup untuk memperlambat perkembangan demensia.
Alzheimer bukan sekadar kisah tentang usia lanjut, melainkan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang pesat. Mengenali 10 tanda awal, menjaga gaya hidup sehat, dan melakukan pemeriksaan medis tepat waktu adalah kunci untuk membantu setiap orang secara proaktif melindungi daya ingat dan kualitas hidup mereka saat memasuki usia paruh baya dan lanjut usia.
Sumber: https://baolaocai.vn/10-dau-hieu-som-canh-bao-benh-alzheimer-va-chung-mat-tri-nho-post884158.html
Komentar (0)