
Siswa SMA di kelas Bahasa Inggris
FOTO: NHAT THINH
Tren perkembangan bahasa Inggris
British Council baru-baru ini meluncurkan koleksi "Phrase-ology" yang menghimpun 100 idiom, peribahasa, dan frasa bahasa Inggris yang diyakini memiliki "konteks paling menarik" setelah menganalisis jutaan dokumen dan komentar daring dari berbagai sumber seperti Dictionary.com, Oxford English Dictionary, Green's Dictionary of Slang, blog, surat kabar, YouTube, Twitch, dokumen akademis, dan sebagainya.
Koleksi ini terbagi dalam delapan kelompok tematik: "Bahasa Inggris Global" (dipinjam dari bahasa dan budaya lain); "Klasik abadi" (frasa yang sudah lama ada); "Generasi" (populer di setiap periode); "Budaya pop" (populer melalui media massa); "Olahraga" (berasal dari olahraga ); "Gen Z" (bahasa gaul dan ungkapan baru); "Bahasa kepercayaan" (berkaitan dengan agama); "Shakespeare" (muncul atau dipopulerkan melalui karya-karya Shakespeare).
Koleksi ini disusun di bawah bimbingan pakar terkemuka dalam linguistik komputasional dan humaniora digital, Dr. Barbara McGillivray, dan pakar pemrosesan bahasa alami, mahasiswa PhD Iacopo Ghinassi. Tim melacak kemunculan dan frekuensi ekspresi, dari frasa tradisional seperti "breaking the ice" hingga frasa modern seperti "ate and leave no crumbs".
Menurut para ahli, meskipun ungkapan klasik seperti "satu batu menyelesaikan dua masalah" masih banyak digunakan, frasa-frasa baru yang lahir di era digital juga mulai populer, seperti "biarkan mereka memasak" atau "energi karakter utama".
Beberapa ungkapan, seperti "tumpah rahasia," telah ada selama lebih dari satu abad, sementara ungkapan yang lebih baru, seperti "tumpah teh," yang memiliki arti yang sama telah populer sejak 2017—berasal dari komunitas Afrika-Amerika dan LGBTQ+ dan menyebar dengan cepat berkat media sosial.
Koleksi ini juga mengeksplorasi bagaimana frasa-frasa telah diciptakan kembali seiring waktu, seperti "all that glisters is not gold" (tidak semua yang berkilau adalah emas), yang berasal dari ungkapan Bahasa Inggris Pertengahan pada tahun 1229 dan kemudian dihidupkan kembali oleh Shakespeare dalam The Merchant of Venice. Beberapa frasa, seperti "bucket list" (daftar impian), menjadi selebritas dalam sekejap berkat film dengan judul yang sama.
Studi ini juga menganalisis bagaimana berbagai generasi menggunakan bahasa daring. Meskipun ungkapan seperti "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dan "diam saja" populer di berbagai generasi, frasa baru seperti "glow up" muncul terutama di kalangan Milenial dan Gen Z. Frasa seperti "keep it real" yang populer di tahun 1960-an masih banyak digunakan hingga saat ini, sementara ungkapan "YOLO" yang dipopulerkan anak muda kini menyebar ke generasi yang lebih tua berkat pengaruh media sosial.
Studi ini juga mengeksplorasi asal-usul internasional dari banyak frasa bahasa Inggris yang familiar. Frasa seperti "moment of truth" diperkirakan berasal dari bahasa Spanyol hora de la verdad (istilah yang digunakan dalam adu banteng), sementara "chin chin" berasal dari bahasa Mandarin qǐng (mengundang). Studi ini juga menyoroti kesamaan linguistik global, seperti frasa Nigeria "to yarn dust" yang merupakan padanan bahasa Inggris untuk "to talk nonsense" atau "to spin a yarn".
Bapak Mark Walker, Direktur Global Bahasa Inggris dan Penilaian di British Council, mengatakan bahwa bahasa Inggris dibentuk oleh pengaruh orang-orang di seluruh dunia dan terus berkembang. Lebih lanjut, Dr. Barbara McGillivray mengatakan bahwa bahasa Inggris tidak hanya dipengaruhi oleh peristiwa sejarah, tetapi juga oleh dampak era digital.
“Bahasa Inggris adalah entitas yang hidup dan bersejarah, yang terus beradaptasi dan mencerminkan perubahan dunia,” kata McGillivray.
Berikut adalah daftar 100 frasa, idiom, dan peribahasa bahasa Inggris paling menarik di dunia dengan konteks yang menarik:






100 Frasa Bahasa Inggris dengan Konteks Paling Menarik
FOTO: TANGKAPAN LAYAR
Sebelumnya, pada akhir tahun 2024, British Council juga menerbitkan kumpulan 90 kata bahasa Inggris berpengaruh yang turut membentuk sejarah dunia selama 9 dekade terakhir. Di antaranya adalah kata-kata seperti "woke" (menggambarkan pandangan yang dianggap terlalu radikal), karaoke (hiburan musik di Jepang yang kini telah menyebar secara global), situationship (hubungan yang lebih dari sekadar persahabatan tetapi belum resmi menjadi pasangan), kecerdasan buatan (artificial intelligence)...
Sumber: https://thanhnien.vn/100-cum-tu-tieng-anh-nao-dang-co-boi-canh-thu-vi-nhat-the-gioi-185250503132941115.htm






Komentar (0)