Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengelola 2 Perguruan Tinggi Negeri
Keputusan No. 201/2025/ND-CP yang mengatur fungsi, tugas, dan wewenang Universitas Nasional menggantikan Keputusan No. 186/2013/ND-CP tanggal 17 November 2013 tentang Universitas Nasional. Berdasarkan Keputusan ini, Universitas Nasional adalah perguruan tinggi negeri yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, berbadan hukum, memiliki akuntan publik, dan menggunakan stempel dengan lambang negara.
Universitas Nasional berfungsi untuk melatih di semua jenjang pendidikan tinggi, melakukan penelitian ilmiah, dan melakukan alih teknologi multidisiplin dan multibidang berkualitas tinggi; beberapa bidang pelatihan merupakan yang terdepan di negara ini dan berperingkat tinggi di dunia. Universitas Nasional berada di bawah pengelolaan negara Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Sains dan Teknologi , kementerian lain, cabang, dan Komite Rakyat di semua jenjang di mana Universitas Nasional berada sesuai dengan ketentuan hukum.
Patut dicatat bahwa Universitas Nasional diberikan otonomi yang tinggi dalam hal struktur organisasi, pelatihan, penelitian ilmiah, kerja sama internasional, dan pengembangan sumber daya manusia. Universitas anggota dapat mengembangkan peraturan pelatihan mereka sendiri, mengembangkan program bakat, dan bekerja sama secara ekstensif dengan mitra dalam dan luar negeri. Pada saat yang sama, mekanisme tata kelola diatur dalam hierarki dan pendelegasian wewenang yang jelas, dengan akuntabilitas kepada Pemerintah dan Perdana Menteri.

3 kebijakan penting pendidikan berlaku mulai September 2025. (Foto ilustrasi)
Penyesuaian regulasi ruang kelas mata pelajaran
Surat Edaran Nomor 14/2025/TT-BGDDT tentang Perubahan atas Peraturan Ruang Kelas Mata Pelajaran pada Lembaga Pendidikan Umum yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Pelatihan mulai berlaku pada tanggal 2 September.
Oleh karena itu, Surat Edaran tersebut menetapkan lebih jelas prinsip-prinsip penggunaan ruang kelas mata pelajaran umum untuk berbagai mata pelajaran, dengan memastikan peralatan, waktu, dan ruang yang memadai untuk setiap mata pelajaran. Mengenai luas ruangan, ruang TI dan Bahasa Asing di sekolah dasar minimal 1,5 m²/siswa, tidak kurang dari 50 m²/ruangan; ruang IPA-Teknologi, Musik, dan Seni Rupa minimal 1,85 m²/siswa, tidak kurang dari 60 m²/ruangan.
Secara khusus, luas area kerja minimum suatu kelas mata pelajaran yang digunakan bersama oleh beberapa mata pelajaran ditentukan berdasarkan kelas mata pelajaran yang memiliki luas area terbesar di antara mata pelajaran yang digunakan bersama.
Peraturan baru tentang pengajaran dan pembelajaran bahasa asing
Keputusan 222/2025/ND-CP yang mengatur pengajaran dan pembelajaran bahasa asing di lembaga pendidikan berlaku mulai 15 September.
Oleh karena itu, sekolah negeri, mulai dari SD hingga SMA, akan diizinkan untuk mengajarkan beberapa mata pelajaran dalam bahasa asing, dengan prioritas diberikan pada mata pelajaran di bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi, dan Teknologi Informasi. Sebagaimana universitas, pengajaran dan pembelajaran bahasa asing dapat diterapkan pada sebagian atau seluruh program. Kurikulum dan dokumennya disetujui oleh kepala sekolah.
Sekolah didorong untuk menerapkan teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan transformasi digital dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa asing, melalui penggunaan alat dan platform teknologi untuk mendukung pengajaran dan pembelajaran, termasuk pengembangan sistem pembelajaran daring, sistem kurikulum, dokumen elektronik, manajemen siswa, dan penilaian hasil pembelajaran.
Mengenai kemampuan berbahasa asing, guru sekolah dasar dan menengah harus memiliki kemampuan berbahasa asing minimal level 4 menurut kerangka kerja kemampuan berbahasa asing 6 level untuk Vietnam atau yang setara; guru sekolah menengah atas harus memiliki kemampuan berbahasa asing minimal level 5.
Sumber: https://vtcnews.vn/3-chinh-sach-giao-duc-quan-trong-co-hieu-luc-tu-thang-9-2025-ar963105.html
Komentar (0)