Sesuai dengan Klausul 1 dan 2 Pasal 19 Surat Edaran, pengenaan pajak penghasilan pribadi diterapkan dalam dua kasus utama. Pertama, untuk penghasilan dari gaji dan upah yang dibayarkan oleh perusahaan di kantor pusatnya kepada karyawan yang bekerja di unit anak perusahaan atau lokasi usaha di provinsi lain. Kedua, untuk penghasilan yang berasal dari kemenangan dalam permainan lotere terkomputerisasi, di mana pemenangnya adalah individu yang berpartisipasi dalam undian melalui internet, telepon, atau perangkat terminal.
Undang-undang telah secara jelas menetapkan peraturan, sehingga bisnis dan individu perlu mematuhinya terkait pajak penghasilan pribadi untuk menghindari risiko yang tidak perlu.
Untuk penghasilan dari gaji dan upah, individu atau organisasi yang membayar penghasilan tersebut bertanggung jawab untuk menentukan secara terpisah jumlah pajak yang akan dialokasikan ke setiap provinsi tempat karyawan bekerja, berdasarkan pajak aktual yang dipotong dari setiap karyawan. Dalam kasus di mana seorang karyawan dipindahkan, ditugaskan sementara, atau dirotasi antar provinsi, pajak yang dipotong akan dialokasikan ke provinsi tempat karyawan bekerja pada saat penghasilan dibayarkan, bukan berdasarkan lamanya masa kerja dalam setahun. Ini adalah poin penting untuk membantu entitas pembayar mengidentifikasi dengan benar wilayah yang menerima pendapatan anggaran dari pajak penghasilan pribadi yang dipotong.
Dengan penghasilan dari kemenangan lotere, wajib pajak juga perlu menentukan jumlah pajak penghasilan pribadi yang harus dibayar sesuai dengan masing-masing daerah. Jika seseorang berpartisipasi dalam lotere melalui telepon atau internet, pajak dialokasikan sesuai dengan provinsi tempat individu tersebut terdaftar untuk berpartisipasi. Jika tiket lotere dibeli melalui perangkat terminal, pajak akan dialokasikan sesuai dengan provinsi tempat tiket tersebut diterbitkan. Dalam kedua situasi tersebut, jumlah pajak penghasilan pribadi ditentukan berdasarkan potongan aktual untuk setiap pemenang individu.
Mengenai proses deklarasi dan pembayaran pajak pada tahun 2025, organisasi yang membayar penghasilan dari gaji dan upah kepada karyawan yang bekerja di provinsi selain kantor pusatnya akan terus memotong pajak seperti biasa. Namun, saat mendeklarasikan pajak, unit tersebut harus menggunakan formulir 05/KK-TNCN disertai lampiran 05-1/PBT-KK-TNCN sesuai Lampiran II Surat Edaran 80/2021/TT-BTC, dan menyerahkannya kepada otoritas pajak yang berwenang. Selanjutnya, jumlah pajak yang dipotong akan dibayarkan ke anggaran negara yang sesuai dengan masing-masing provinsi tempat karyawan bekerja, sesuai dengan panduan dalam Pasal 12 ayat 4 Surat Edaran tersebut.
Poin penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa jumlah pajak penghasilan pribadi yang dialokasikan ke daerah-daerah secara bulanan atau triwulanan, sesuai dengan periode pengajuan pajak yang dipilih, tidak akan dihitung ulang selama penyelesaian pajak akhir tahun. Peraturan ini membantu mengurangi prosedur administratif dan membatasi penyesuaian jumlah pajak antar daerah setelah alokasi dilakukan.
Dengan panduan rinci di atas, Surat Edaran 80/2021/TT-BTC terus menjadi landasan hukum penting untuk memastikan bahwa alokasi dan pembayaran pajak penghasilan pribadi dilakukan dengan benar, transparan, dan adil antar daerah pada tahun 2025.
Sumber: vov.vn
Sumber: https://baophutho.vn/sai-noi-nop-thue-nguoi-nop-thue-co-the-bi-truy-thu-trong-nam-2025-238958.htm






Komentar (0)