Dokter Nguyen Tien Thanh memeriksa seorang pasien - Foto: BSCC
Menurut Dr. Nguyen Tien Thanh, anggota Asosiasi Dermatologi Vietnam, lingkungan lembap pascabanjir merupakan kondisi ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Ketika orang harus berendam di air kotor atau bersentuhan langsung dengan lumpur, risiko penyakit kulit meningkat.
Penyakit kulit yang umum terjadi setelah banjir
1. Dermatitis kontak
Menurut dr. Thanh, penyebab penyakit tersebut akibat kontak langsung kulit dengan air banjir yang mengandung bahan kimia dari selokan, sampah yang membusuk, dan kotoran hewan.
"Tanda-tandanya berupa ruam merah, gatal, bengkak, dan terkadang lepuh atau luka. Pasien merasa tidak nyaman, terutama di area kulit yang terbuka seperti kaki dan lengan," ujar Dr. Thanh.
Saat mengalami kondisi ini, penderita perlu mencuci kulit dengan air bersih dan sabun lembut, mengeringkannya, dan mengoleskan krim pemulihan kulit. Jika kondisinya parah, mungkin perlu menggunakan kortikosteroid topikal atau antihistamin sesuai resep dokter.
2. Jamur kulit
Menurut dr. Thanh, kelembapan tinggi dan kulit yang terlalu lama terendam air merupakan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya jamur, khususnya di sela-sela jari kaki, selangkangan, dan ketiak.
Gejala penyakit ini meliputi rasa gatal yang hebat, serpihan putih, lepuh kecil, borok dangkal, dan kemungkinan bau yang tidak sedap. Penyakit ini sering ditemukan di kaki (tinea pedis, intertrigo), selangkangan, bokong, dan badan.
"Pasien perlu menjaga kulit tetap kering, mengganti kaus kaki dan sepatu, serta menggunakan salep antijamur (klotrimazol, ketokonazol, dll.) sesuai petunjuk. Pada kasus yang parah, obat antijamur yang diresepkan dokter sebaiknya dikonsumsi," saran Dr. Thanh.
3. Folikulitis - abses kulit
Dokter Thanh mengatakan kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui folikel rambut atau goresan kulit saat terkena air kotor.
Gejalanya meliputi kulit kemerahan, bengkak, nyeri, dan pembentukan abses. Jika menyebar, dapat menyebabkan selulitis.
Mengenai perawatannya, pasien perlu menjaga kebersihan kulit dan tidak memencet nanah. Gunakan larutan antiseptik ringan. Jika lesi menyebar atau disertai demam, pasien perlu dibawa ke fasilitas medis untuk mendapatkan antibiotik oral atau intravena.
Penyakit kulit yang umum terjadi setelah musim banjir - Foto: BSCC
4. Ulkus kulit dan selulitis
Yang perlu diperhatikan, menurut ahli ini, tukak kulit dan selulitis dapat terjadi apabila luka pada kulit tidak dirawat dan menjadi infeksi yang dalam.
Tanda-tandanya adalah kulit kemerahan, panas, nyeri, dan meluas. Luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh, mengeluarkan cairan, dan bahkan berbau busuk. Pasien mungkin mengalami demam dan merasa lelah.
Ini adalah kondisi serius dan membutuhkan perhatian medis segera. Dokter akan meresepkan antibiotik sistemik, perawatan luka, dan intervensi bedah mungkin diperlukan jika terjadi nekrosis," tegas Dr. Thanh.
5. Penyakit kulit kronis yang berulang (eksim, dermatitis atopik, psoriasis)
Kulit sensitif, apabila terkena air banjir dapat dengan mudah menimbulkan penyakit kulit kronis seperti eksim, dermatitis atopik, psoriasis.
Menurut Dr. Thanh, tanda-tandanya meliputi kulit kering, tebal, gatal, mengelupas atau mengeluarkan cairan yang dapat menyebar.
"Pasien perlu menjaga hidrasi dan menghindari kontak dengan air kotor. Mereka mungkin memerlukan obat topikal khusus atau obat oral sesuai resep dokter kulit," ujar Dr. Thanh.
Bagaimana cara mengobati penyakit kulit?
Untuk mencegah penyakit kulit, masyarakat di daerah terdampak banjir harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
- Segera cuci dengan air bersih setelah terkena air banjir.
- Keringkan tubuh, terutama sela-sela jari, selangkangan, dan ketiak.
- Ganti dengan pakaian dan sepatu yang bersih dan kering.
- Gunakan sarung tangan dan sepatu bot saat membersihkan lumpur.
- Jangan menggaruk kulit yang rusak.
- Oleskan pelembap untuk mengembalikan lapisan pelindung.
Penyakit kulit mungkin tidak langsung berbahaya, tetapi sangat memengaruhi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Goresan kecil, jika tidak dirawat dengan benar, dapat menjadi infeksi serius. Oleh karena itu, kita perlu memberikan perhatian khusus pada kebersihan kulit.
Khususnya, jika terdapat tanda-tanda seperti lesi kulit yang meluas, borok yang dalam, nanah, demam, dan kelelahan, ini merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Pasien sebaiknya tidak sembarangan membeli obat topikal yang mengambang, tetapi harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat," saran Dr. Thanh.
Sumber: https://tuoitre.vn/5-benh-da-lieu-thuong-gap-trong-mua-mua-lu-va-cach-xu-ly-20251004181205921.htm
Komentar (0)