Menurut pakar Josep Maria Gomes, pengembang bisnis internasional di Kamar Dagang Barcelona (Spanyol), konsumen tetap menjadi pihak yang paling terdampak.
| Impor kendaraan listrik buatan China ke Uni Eropa meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 2021 dan 2023, mencapai lebih dari 430.000 kendaraan per tahun, senilai €10 miliar. (Sumber: AFP/Getty) |
Di tengah rencana Komisi Eropa (EC) untuk mengenakan tarif tambahan pada kendaraan listrik (EV) yang diimpor dari China, pakar Josep Maria Gomes memperingatkan bahwa konsumen akan menjadi pihak yang paling terkena dampak dari konflik perdagangan yang meningkat ini.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Kantor Berita Xinhua, pakar ini berpendapat bahwa langkah Uni Eropa (UE) tidak akan membantu meningkatkan kemakmuran ekonomi blok tersebut. Menurutnya, konsumen akan menjadi pihak yang paling dirugikan. Ia mengatakan: "Selama bertahun-tahun, kita telah melihat bahwa proteksionisme tidak menghasilkan ekonomi yang lebih kompetitif, dan juga tidak melindungi lapangan kerja."
"Baik itu mobil listrik, baterai, atau bentuk investasi Tiongkok lainnya, jika kita mempersulit investor melalui pengenaan tarif atau hambatan proteksionis lainnya, maka kita (Eropa) hanya akan merugikan diri sendiri," kata Josep Maria Gomes.
Pada tanggal 12 Juni, Komisi Eropa mengungkapkan daftar tarif protektif yang akan dikenakan pada kendaraan listrik bertenaga baterai impor dari China, yang memicu protes dan kekhawatiran dari pemerintah dan bisnis di seluruh Eropa.
Tarif sementara yang rencananya akan diterapkan Komisi terhadap impor kendaraan listrik dari China berkisar antara 17,4% hingga 38,1%.
Sumber: https://baoquocte.vn/cuoc-chien-thue-xe-dien-cua-eu-trung-quoc-ai-bi-thiet-nhieu-nhat-276045.html






Komentar (0)