Tren penyempitan titik transaksi fisik di industri perbankan
Menurut survei Bank Negara, pada kuartal pertama tahun 2025, lebih dari 21% bank akan terus memangkas staf. Para ahli meyakini bahwa percepatan transformasi digital dan restrukturisasi operasional akan menyebabkan jumlah kantor transaksi fisik dan staf di industri perbankan terus menurun tajam di masa mendatang.
Teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), sedang menjadi topik hangat yang banyak dibahas di berbagai industri, termasuk perbankan – sebuah bidang yang tradisional dan telah lama berkembang. Dampak AI menuntut lembaga keuangan untuk beradaptasi dengan cepat guna memenuhi tuntutan transformasi yang kuat.
Hal ini terlihat jelas melalui pergantian personel baru-baru ini di industri ini. VietinBank —bank negara "besar"—biasanya baru saja mengumumkan penutupan sejumlah kantor transaksi di Hanoi, Kota Ho Chi Minh, Dong Nai, Quang Ninh, Gia Lai, dan Hue. Sebelumnya, pada akhir Maret dan awal April 2025, bank ini juga menghentikan operasional 25 kantor transaksi di berbagai provinsi dan kota lain seperti Hai Phong, Thai Nguyen, dan Phu Tho.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2025, Bapak Tran Minh Binh - Ketua Dewan Direksi VietinBank - menegaskan bahwa VietinBank adalah bank pertama di antara empat bank umum milik negara yang meneliti dan menerapkan pengurangan titik transaksi fisik. VietinBank berencana untuk mengurangi ratusan titik transaksi dan menggantinya dengan platform digital guna meningkatkan pengalaman nasabah.
Bapak Binh juga mengungkapkan bahwa bank sedang menguji model pusat layanan pelanggan menggunakan AI, yang dapat menggantikan hingga 70% staf operasional. Dalam dua tahun terakhir, VietinBank hampir tidak merekrut staf untuk kegiatan bisnis tradisional seperti kredit dan permodalan.
Tidak hanya VietinBank, banyak bank lain juga menutup atau merestrukturisasi jaringan kantor transaksi mereka secara paralel dengan mempromosikan transformasi digital dan menerapkan Big Data dan AI.
Misalnya, Sacombank telah menutup 13 titik transaksi pada tahun 2024 dan terus berencana menutup 5 kantor transaksi lagi. TPBank telah memangkas 300-500 karyawan untuk fokus pada pengembangan teknologi dan AI.
ABBank, setelah memangkas hampir 200 karyawan tahun lalu, terus berencana memangkas staf di seluruh sistem guna mengoptimalkan operasi, dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan laba.
Berinvestasi ribuan miliar dong setiap tahun dalam transformasi digital
Dalam beberapa tahun terakhir, industri perbankan Vietnam telah menyaksikan terobosan kuat dalam penerapan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi, menjadi kekuatan pendorong penting untuk mempromosikan inovasi dan meningkatkan efisiensi operasional.
Banyak bank telah menghabiskan ratusan miliar VND untuk membangun platform perbankan digital yang terintegrasi dengan AI. Khususnya, bank yang berada di 10 sistem teratas telah menginvestasikan hingga ribuan miliar VND setiap tahun untuk transformasi digital. Proses ini juga menciptakan banyak lapangan kerja baru karena sekitar 70% tenaga kerja digital tidak memiliki keahlian perbankan seperti desain, analisis big data, keamanan, dll., dan perlu dilatih ulang untuk beradaptasi.
Menurut para ahli, penerapan AI tidak hanya membantu nasabah dilayani lebih cepat dan nyaman, tetapi juga memberikan manfaat operasional yang luar biasa bagi bank. Berkat AI, banyak tugas berulang seperti memproses dokumen, membandingkan data, dan menyetujui transaksi dapat diotomatisasi, membantu menghemat biaya, mengurangi waktu tunggu, dan meminimalkan kesalahan.
Misalnya, pada tahun 2024, Techcombank menerapkan sistem penilaian kredit internal berbasis AI untuk menggantikan sumber daya manusianya yang sebelumnya rumit. Hasilnya, waktu persetujuan pinjaman dipersingkat dari hitungan hari menjadi hitungan menit. Sistem ini menggunakan analisis data besar (big data) terkait perilaku keuangan, kemampuan membayar, dan riwayat transaksi untuk membuat keputusan pinjaman yang lebih akurat sekaligus meminimalkan risiko kredit macet.
Selain itu, banyak bank seperti Vietcombank dan MB juga mempromosikan penerapan AI dalam keamanan dan pencegahan penipuan. AI membantu mendeteksi transaksi yang tidak lazim secara real-time dan secara otomatis mengunci akun yang mencurigakan, sehingga mencegah kerugian bagi nasabah. Selain itu, sistem rekomendasi produk keuangan yang dipersonalisasi berdasarkan kebiasaan belanja juga diterapkan untuk meningkatkan tingkat penjualan silang produk.
Namun, selain menggantikan pekerjaan tradisional, transformasi digital juga menciptakan posisi pekerjaan baru yang mengharuskan bank meningkatkan perekrutan dan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pengembangan.
Bapak Nguyen Hung, Direktur Utama TPBank, mengatakan bahwa meskipun jumlah karyawan di bank tersebut menurun, bank tersebut tidak berhenti merekrut. Sebaliknya, TPBank masih membutuhkan banyak karyawan berkualitas tinggi di bidang teknologi, data, AI, keamanan siber, dan posisi-posisi strategis untuk memenuhi kebutuhan pengembangan perbankan digital.
Sumber: https://baodaknong.vn/ai-tac-dong-ra-sao-den-viec-cat-giam-nhan-su-trong-nganh-ngan-hang-253717.html






Komentar (0)