Dalam hal indeks glikemik, ubi jalar seringkali dinilai lebih tinggi daripada nasi putih. Hal ini karena ubi jalar rebus memiliki indeks glikemik rendah hingga sedang, sementara nasi putih biasanya memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi, menurut situs web AS Eating Well .
Ubi jalar merupakan salah satu pilihan terbaik untuk menggantikan nasi dalam makanan.
FOTO: AI
Artinya, ubi jalar rebus membantu gula darah naik lebih lambat setelah makan, sehingga mencegah lonjakan gula darah. Gula darah yang terlalu tinggi dapat dengan mudah menyebabkan penyimpanan lemak berlebih atau peningkatan rasa lapar. Selain itu, ubi jalar rebus atau panggang ringan mengandung lebih banyak vitamin A, vitamin C, kalium, dan terutama lebih banyak serat daripada nasi putih.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi ubi jalar dalam menu makan mereka cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori dan pati dibandingkan mereka yang mengonsumsi nasi. Istimewanya, orang yang mengonsumsi ubi jalar tetap merasa kenyang seperti mereka yang mengonsumsi nasi.
Oleh karena itu, mengganti nasi putih dengan ubi jalar akan membantu mengendalikan total kalori secara efektif, sekaligus mengurangi pati putih yang dapat dengan mudah meningkatkan gula darah.
Ubi jalar mengandung serat larut dan tidak larut, yang membantu meningkatkan volume makanan di usus, memperlambat pencernaan, sehingga orang merasa kenyang lebih lama. Secangkir ubi jalar ukuran sedang mengandung sekitar 4 gram serat, cukup untuk mengurangi rasa lapar di antara waktu makan.
Selain itu, ubi jalar juga kaya akan prekursor vitamin A, vitamin C, kalium, mangan, dan senyawa antioksidan lainnya. Senyawa-senyawa ini memiliki efek mengurangi stres oksidatif, mengurangi peradangan, melindungi sel, dan mendukung metabolisme. Khususnya, ubi jalar juga mengandung pati resisten, terutama jika direbus, lalu didinginkan atau direbus dalam waktu lama. Pati resisten jenis ini akan memberi makan bakteri baik saat memasuki usus.
Untuk memaksimalkan manfaat mengonsumsi ubi jalar sebagai pengganti nasi, orang perlu mengolahnya dengan benar. Utamakan memasak ubi jalar dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang sebentar, alih-alih digoreng, dipanggang terlalu lama, atau dimasak dengan banyak minyak. Misalnya, setelah direbus, jangan langsung dikupas, tetapi biarkan dingin atau masukkan ke dalam lemari es setelah direbus. Cara ini membantu meningkatkan kadar pati resisten, dan kupaslah ubi jalar saat dimakan.
Waktu terbaik untuk mengonsumsi ubi jalar adalah pagi dan siang hari. Karena kaya serat dan dicerna dengan lambat, ubi jalar akan membantu menyediakan energi yang stabil sepanjang hari. Metabolisme tubuh akan lebih lambat di malam hari. Jika Anda mengonsumsi ubi jalar di malam hari, sebaiknya makanlah lebih awal atau kombinasikan sayuran dan protein. Hindari mengonsumsi ubi jalar terlalu malam dalam jumlah banyak karena akan menumpuk lemak, menurut Eating Well .
Sumber: https://thanhnien.vn/an-khoai-lang-thay-com-giai-phap-giam-can-an-toan-185250925165001449.htm
Komentar (0)