Sorotan Aryna Sabalenka 2-0 Amanda Anisimova:
Aryna Sabalenka memasuki AS Terbuka 2025 dengan tekanan untuk mempertahankan gelarnya setelah setahun kurang beruntung di Grand Slam.
Ia mencapai final Australia Terbuka dan Roland Garros, tetapi kalah di keduanya, dan terhenti di semifinal Wimbledon. Lawan Sabalenka adalah Amanda Anisimova, yang telah menang 6/9 kali saat mereka berhadapan, menandakan banyaknya kesulitan.
![]() | ![]() | ![]() |
Pertandingan dibuka dengan tensi tinggi ketika Anisimova memiliki tiga peluang break di game pertama, tetapi Sabalenka berhasil menyelamatkan semuanya. Petenis Belarusia itu memanfaatkan kesalahan lawannya untuk melakukan break di game kedua, sebelum Anisimova segera merebutnya kembali.
Pertandingan terus berlangsung ketat, tetapi kesalahan ganda dan tembakan yang meleset di gim ke-8 membuat Anisimova harus membayar mahal. Sabalenka memenangkan set pertama dengan skor 6-3.
Di set kedua, Sabalenka mematahkan servis lawan lebih awal dan memimpin 3-1, tetapi Anisimova berhasil bangkit dan menyamakan kedudukan. Pertandingan berlangsung dramatis ketika Sabalenka gagal meraih poin kejuaraan, menciptakan peluang bagi Anisimova untuk menyamakan kedudukan 5-5.

Namun, pada tie-break, Sabalenka bermain lebih tenang, memanfaatkan kesalahan lawannya untuk menang 7-3. Pada akhirnya, Sabalenka menang 6-3, 7-6 (3) setelah 1 jam 36 menit, sehingga berhasil mempertahankan gelar juara AS Terbuka dan menutup tahun 2025 dengan setidaknya satu gelar Grand Slam tersisa.
Kemenangan ini menjadikan Sabalenka sebagai petenis putri pertama sejak Serena Williams yang berhasil mempertahankan gelar AS Terbuka. Tak hanya itu, petenis berusia 27 tahun ini juga mencapai tonggak sejarah 100 kemenangan di turnamen Grand Slam.
Sumber: https://vietnamnet.vn/aryna-sabalenka-di-vao-lich-su-voi-chuc-vo-dich-us-open-2439998.html
Komentar (0)