Pada tanggal 24 Oktober, lebih dari 300 delegasi dari kalangan bisnis, pemerintahan , dan akademisi berkumpul di Universitas RMIT Vietnam untuk menghadiri Forum Bisnis dan Teknologi ASEAN (ABTF) 2025. Dengan tema "Menuju APEC 2027 di Vietnam", acara ini dianggap sebagai langkah strategis, yang membentuk prioritas bisnis penting bagi seluruh kawasan dalam konteks Vietnam yang sedang mempersiapkan perannya sebagai tuan rumah APEC 2027.
Forum ini berlangsung pada saat yang penting, ketika ASEAN menghadapi perubahan besar dalam geopolitik , perdagangan, urgensi transformasi hijau, dan semakin besarnya pengaruh kecerdasan buatan (AI) dan ekonomi digital.
Berbicara di acara tersebut, mantan Duta Besar Vietnam untuk Amerika Serikat Pham Quang Vinh mengemukakan prioritas bisnis ASEAN menuju APEC 2027.
Beliau menekankan pentingnya konsensus: “Dalam perjalanan mempersiapkan diri menjadi tuan rumah APEC 2027, Vietnam ingin bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dan kawasan Asia- Pasifik untuk menetapkan prioritas jangka panjang bersama, mulai dari ekonomi digital, perdagangan hijau, hingga konektivitas regional.” Beliau menegaskan bahwa forum seperti ABTF 2025 merupakan jembatan yang membantu rekomendasi-rekomendasi tersebut mendekati kenyataan.

Mantan Duta Besar Vietnam untuk Amerika Serikat Pham Quang Vinh berbicara di forum tersebut (Foto: RMIT)
Sesi diskusi di forum ekonomi regional difokuskan pada tiga topik utama: perdagangan - rantai pasokan, ekonomi digital, dan transformasi hijau.
Terkait perdagangan, para ahli menekankan urgensi mengubah dialog menjadi aksi, meningkatkan ketahanan rantai pasok, dan mendorong perdagangan intra-regional. Mantan Duta Besar Australia untuk Vietnam, Andrew Goledzinowski, mengatakan bahwa "konektivitas bukan hanya tentang barang, tetapi juga tentang manusia dan keterampilan", dan mengusulkan pembangunan mekanisme yang lebih transparan untuk pengakuan kualifikasi dan pergerakan tenaga kerja di kawasan tersebut.
Dalam ekonomi digital, fokusnya adalah pada implementasi Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) dan perluasan infrastruktur untuk memastikan pembangunan berkelanjutan. Para ahli merekomendasikan penyeimbangan penerapan AI di bidang keuangan dan layanan publik dengan investasi dalam infrastruktur digital.
Dengan transisi hijau, bisnis didorong untuk memanfaatkan peluang dari ekosistem keuangan hijau, energi terbarukan, dan kendaraan listrik. Contoh dari Vietnam, Singapura, dan Indonesia menunjukkan bahwa kawasan ini terus mengalami kemajuan yang stabil dalam perjalanan menuju pertumbuhan hijau.
Menegaskan orientasi praktisnya, Profesor Nguyen Quang Trung dari RMIT Vietnam mengatakan: “ABTF 2025 bukan hanya ajang dialog, tetapi juga forum aksi. Fokus kami adalah beralih dari diskusi ke implementasi, memberikan kontribusi praktis bagi peta jalan APEC 2027 di Vietnam.”
Bukti paling jelas dari komitmen ini adalah pengumuman rencana penyusunan publikasi dwibahasa "Phu Quoc 2027 ASEAN Business Priorities Brief". Dokumen ini akan merangkum perspektif dan hasil diskusi forum menjadi rekomendasi kebijakan yang spesifik. Dokumen ini akan menjadi sumber referensi penting dan tepat waktu bagi para pembuat kebijakan dan komunitas bisnis ASEAN dalam perjalanan menuju APEC 2027.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/asean-tang-toc-chuyen-doi-so-va-xanh-hoa-thuong-mai-truoc-apec-2027-20251024145845880.htm






Komentar (0)