Inspektur Mike Lowrey - diperankan oleh Will Smith - dan rekan-rekannya dijebak atas tuduhan pembunuhan oleh geng kriminal dalam film "Bad Boys: Ride or Die".
Trailer "Bad Boys: Ride or Die" (Bad Boys 4), dirilis di dalam negeri pada 7 Juni. Menurut statistik Box Office Vietnam, film ini meraup lebih dari empat miliar VND setelah dua hari rilis. Video : Sony Pictures Vietnam
Angsuran keempat, yang disutradarai oleh Adil El Arbi dan Bilall Fallah, melanjutkan kisah Bad Boys for Life (2020), ketika Inspektur Mike Lowrey menyadari bahwa penjahat Armando (Jacob Scipio) adalah putranya yang telah lama hilang.

Sementara itu, Kapten Conrad Howard (Joe Pantoliano) dituduh secara keliru bekerja sama dengan geng narkoba selama bertahun-tahun. Polisi Mike Lowrey dan Marcus Burnett (Martin Lawrence) terpaksa membersihkan nama Howard dan menghadapi bos misterius yang diperankan oleh Eric Dane.
Seperti film-film sebelumnya, proyek ini mempertahankan banyak situasi menegangkan, dengan komedi yang terintegrasi secara kreatif. Film dibuka dengan Mike dan Marcus yang menyusuri jalanan ramai untuk menghadiri pernikahan Mike. Namun, Marcus tiba-tiba ingin menghentikan mobil untuk membeli bir jahe guna meredakan sakit perutnya. Saat memasuki toko swalayan, sang inspektur dirampok dengan pistol di kepala. Mike tiba tepat waktu untuk menyelamatkan temannya dan menghukum penjahat itu.
Bahayanya tidak berhenti di situ. Dalam proses mengungkap kebenaran kepada Howard, Mike dan Marcus ditekan oleh geng polisi korup James McGrath (Eric Dane). Saat mengawal Armando ke Miami (AS) untuk membantu memastikan identitas pelaku dalam kasus kapten, ketiganya dijebak atas tuduhan pembunuhan dan dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) FBI. Mereka harus berusaha melarikan diri, mengungkap dalangnya, dan membersihkan nama mereka.
Tempo cepat dan ketegangan tetap terjaga di sepanjang film, mulai dari adegan kejar-kejaran di jalanan Miami hingga baku tembak. Adegan-adegan aksi dipadukan dengan apik dengan alur cerita, membantu meningkatkan drama.
Salah satu adegan paling menegangkan adalah saat Mike dan Marcus berhadapan dengan penjahat di galeri seni Fletcher (John Sally). Menurut LADbible, adegan tersebut tidak hanya menonjol karena adegan aksinya, tetapi juga menunjukkan kecerdasan dan semangat tim sang tokoh utama ketika harus memikirkan rencana untuk mengatasi situasi sulit.
Dalam pertarungan terakhir, Mike dan Marcus bekerja sama untuk melawan James. The Wrap berkomentar bahwa adegan tersebut dipentaskan dengan baik, dengan banyak aksi dan efek khusus, menciptakan akhir yang meyakinkan bagi penonton. Ini juga merupakan momen ketika kebenaran terungkap, yang membantu memulihkan kehormatan kedua polisi tersebut.
Selain menegangkan, film ini juga memiliki momen-momen lucu dan ringan. Marcus Burnett—karakter komikal dari merek ini—terus menjadi sumber energi positif dalam produksi ini. Setelah koma akibat serangan jantung, ia tampak penuh semangat, dengan tenang mengatasi berbagai situasi berbahaya tanpa rasa takut.
Sementara itu, Mike Lowrey tetap bersikap tenang dan tegas. Tak lagi menjadi polisi impulsif dan agresif seperti di tiga bagian sebelumnya, ia digambarkan sebagai sosok dewasa yang peduli keluarga. Ketika Armando dianggap sebagai penjahat yang harus disingkirkan, Mike berusaha melindungi putranya, membuktikan bahwa ia dapat membantu mengejar James.
Kedua karakter ini memainkan peran pendukung satu sama lain, mempertahankan citra "pasangan yang sempurna" di layar lebar selama bertahun-tahun. Ada kalanya Mike menjadi lemah, sementara Marcus kuat, menjadi pendukung bagi temannya. Salah satu adegan yang berkesan adalah ketika Mike mengalami serangan panik menjelang akhir film. Untuk membantu Mike tenang, Marcus menampar Mike berkali-kali.
Banyak situs film mengatakan adegan itu mengingatkan pada serangan Will Smith di atas panggung pada Oscar 2022. Menurut People, banyak penonton tertawa sepanjang adegan tersebut di pemutaran film. The Wrap mengatakan momen itu tidak hanya mengundang tawa, tetapi juga menunjukkan persahabatan yang erat antara kedua karakter tersebut.
Menurut Variety, karakter Mike memiliki kemiripan dengan Will Smith. Setelah insiden Oscar 2022, sang aktor menghadapi banyak kontroversi dan tekanan dari publik. Dalam film tersebut, Mike Lowrey mengalami serangan panik, yang mencerminkan tekanan yang dialami para seniman di dunia nyata.
Akting kedua aktor utama membuat penonton tetap terlibat. Setelah bekerja sama dalam empat film, keduanya mempertahankan chemistry yang baik. Will Smith menonjolkan kompleksitas Mike Lowrey melalui ekspresi wajah dan suara. Martin Lawrence, dengan kecerdasan khasnya, menyeimbangkan cerita.
Chung Duong (Menurut VnExpress, 10 Juni 2024)
Sumber






Komentar (0)