Pemerintah mengeluarkan Keputusan No. 15/2025/ND-CP yang mengatur pengelolaan, penggunaan dan eksploitasi aset infrastruktur perkeretaapian.
Menerbitkan Keputusan yang mengatur pengelolaan, penggunaan, dan eksploitasi aset infrastruktur perkeretaapian.
Pemerintah mengeluarkan Keputusan No. 15/2025/ND-CP yang mengatur pengelolaan, penggunaan dan eksploitasi aset infrastruktur perkeretaapian.
Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai pengelolaan, pemanfaatan, dan pemanfaatan aset prasarana perkeretaapian yang menjadi modal dan dikelola oleh Negara, meliputi: Aset prasarana perkeretaapian nasional dan aset prasarana perkeretaapian perkotaan.
Ruang lingkup dan bentuk pengelolaan aset prasarana perkeretaapian nasional
Perpres tersebut secara tegas menyatakan, seluruh aset prasarana perkeretaapian nasional yang ada diserahkan kepada badan usaha milik negara (BUMN) tanpa memperhitungkan komponen modal negara dalam badan usaha tersebut.
Kewenangan, tata cara, dan tata cara penyerahan aset prasarana perkeretaapian nasional berupa pengeluaran komponen modal negara pada badan usaha dilaksanakan sesuai ketentuan Pasal 6 Peraturan ini.
Terhadap aset prasarana perkeretaapian nasional yang merupakan aset dengan status kepemilikan publik yang telah ditetapkan dan ditangani dalam bentuk serah terima atau pengalihan kepada badan usaha perkeretaapian nasional, kewenangan, tata cara, dan prosedur serah terima atau pengalihan aset dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penanganan aset dengan status kepemilikan publik yang telah ditetapkan, tidak perlu mengulang prosedur serah terima aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
Untuk aset infrastruktur perkeretaapian nasional sebagai hasil pelaksanaan proyek yang menggunakan modal negara:
- Dalam hal proyek penanaman modal yang telah disetujui oleh instansi atau orang yang berwenang menetapkan penerima manfaat aset sebagai hasil pelaksanaan proyek dan penerima manfaat tersebut adalah Badan Usaha Pengelolaan Aset Perkeretaapian Nasional, maka setelah selesai penanaman modal, pembangunan, dan pengadaan, penanam modal, pemberi tugas, dan pengurus proyek bertanggung jawab menyerahkan aset kepada Badan Usaha Pengelolaan Aset Perkeretaapian Nasional; tidak perlu mengulang tata cara serah terima aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
- Dalam hal proyek penanaman modal yang telah disetujui oleh instansi atau orang yang berwenang terdapat penerima manfaat atas aset hasil pelaksanaan proyek, namun penerima manfaat tersebut bukan Badan Usaha Pengelolaan Aset Perkeretaapian Nasional, maka tata cara penanganannya adalah sebagai berikut:
Apabila penerima manfaat merupakan instansi negara, unit pelayanan publik, instansi Partai Komunis Vietnam, Front Tanah Air Vietnam, atau organisasi sosial politik, setelah penerima manfaat menerima aset, aset tersebut akan dialihkan dari penerima manfaat kepada Kementerian Perhubungan untuk diserahkan kepada badan usaha pengelola aset perkeretaapian nasional; pengalihan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Apabila penerima manfaat aset hasil pelaksanaan proyek bukan merupakan instansi pemerintah, unit layanan publik, instansi Partai Komunis Vietnam , Front Tanah Air Vietnam, atau organisasi sosial politik, penerima manfaat wajib mengelola, menggunakan, dan memanfaatkan aset tersebut sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perkeretaapian dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. Apabila terjadi pengalihan aset kepada Kementerian Perhubungan untuk diserahkan kepada Badan Usaha Pengelola Aset Perkeretaapian Nasional, maka pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Dalam hal proyek penanaman modal yang telah disetujui oleh instansi atau orang yang berwenang tidak menetapkan penerima manfaat atas aset hasil pelaksanaan proyek, maka kewenangan, tata cara, dan prosedur pengalihan badan usaha pengelola atau pengalihan aset prasarana perkeretaapian nasional kepada Kementerian Perhubungan untuk dialihkan kepada badan usaha pengelola aset perkeretaapian nasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan mengenai penanganan aset hasil proyek yang menggunakan modal negara dalam undang-undang tentang pengelolaan dan pemanfaatan barang milik negara; tidak perlu lagi dilakukan penerapan prosedur pengalihan aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
Keputusan ini dengan jelas menyatakan bahwa untuk aset infrastruktur kereta api yang dikelola oleh badan usaha selain badan usaha pengelola aset kereta api nasional, jika badan usaha pengelola perlu mengalihkan aset kepada Kementerian Perhubungan untuk diserahkan kepada badan usaha pengelola aset kereta api nasional, wewenang, tata tertib, dan tata cara pengalihan aset dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; tidak perlu menerapkan kembali tata cara serah terima aset sebagaimana diatur dalam Keputusan ini. Dalam hal peraturan perundang-undangan yang berlaku belum memiliki ketentuan tentang wewenang, tata tertib, dan tata cara pengalihan aset, maka wewenang, tata tertib, dan tata cara sebagaimana diatur dalam Pasal 23 Ayat 2 dan Ayat 3 Keputusan ini berlaku untuk memutuskan dan melaksanakan pengalihan aset.
Bentuk penanganan aset infrastruktur perkeretaapian nasional
Peraturan Pemerintah yang memberikan pengaturan secara khusus mengenai pengelolaan, penggunaan, dan pengusahaan aset prasarana perkeretaapian nasional yang ditugaskan kepada badan usaha untuk mengelola aset perkeretaapian dalam bentuk pengecualian komponen modal negara pada badan usaha.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perkeretaapian tersebut, bentuk penanganan aset prasarana perkeretaapian nasional meliputi: Pemulihan aset; Pemindahtanganan aset; Penyerahan aset kepada pengelolaan dan penanganan di daerah; Likuidasi aset; Penanganan aset jika terjadi kehilangan atau kerusakan; dan bentuk penanganan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Terkait dengan pemulihan aset prasarana perkeretaapian nasional, Perpres tersebut secara tegas menyatakan bahwa pemulihan aset prasarana perkeretaapian dilakukan dalam hal: 1. Terjadi perubahan perencanaan atau desentralisasi pengelolaan; 2. Telah dialihkan tetapi tidak lagi diperlukan sebagai aset prasarana perkeretaapian; 3. Telah dialihkan kepada subjek yang salah; 4. Lain-lain sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Menteri Perhubungan memutuskan untuk mengambil alih aset infrastruktur perkeretaapian nasional yang berada di bawah pengelolaannya. Aset infrastruktur perkeretaapian yang diambil alih dikelola dalam bentuk-bentuk berikut: Pengalihan; pengalihan pengelolaan dan penanganan kepada daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
[iklan_2]
Sumber: https://baodautu.vn/ban-hanh-nghi-dinh-quy-dinh-viec-quan-ly-su-dung-khai-thac-tai-san-ket-cau-ha-tang-duong-sat-d244788.html
Komentar (0)