Menurut Wall Street Journal, Tiongkok khawatir tentang risiko kebocoran informasi rahasia, serta kemungkinan pengusaha AI ditangkap seperti direktur Huawei yang ditangkap di Kanada atas permintaan AS.
AS dan Tiongkok bersaing ketat dalam perlombaan AI global - Foto: AFP
Menurut Reuters, Wall Street Journal (WSJ) pada tanggal 28 Februari mengutip sumber yang mengatakan bahwa otoritas Tiongkok sedang menginstruksikan para peneliti dan wirausahawan terkemuka di negara itu di bidang kecerdasan buatan (AI) untuk menghindari perjalanan bisnis ke Amerika Serikat.
Secara khusus, para pemimpin di perusahaan-perusahaan terkemuka Tiongkok di bidang AI dan industri sensitif lainnya seperti robotika disarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke AS dan sekutu Washington kecuali benar-benar diperlukan.
Mereka yang memutuskan untuk pergi akan diinstruksikan untuk melaporkan rencana mereka sebelum meninggalkan Tiongkok, dan setelah kembali akan memberi penjelasan kepada pihak berwenang tentang apa yang mereka lakukan dan siapa yang mereka temui.
Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng menolak undangan untuk menghadiri pertemuan puncak AI di Paris, Prancis, Februari lalu, kata sumber.
Tahun lalu, pendiri perusahaan rintisan AI besar China lainnya membatalkan rencana untuk mengunjungi AS, setelah menerima instruksi dari Beijing.
Menurut surat kabar itu, China khawatir bahwa para ahli AI yang pergi ke luar negeri dapat mengungkapkan informasi rahasia tentang kemajuan pembangunan negara tersebut.
Para pejabat juga khawatir bahwa para pemimpin AI dapat ditahan dan digunakan sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi AS-Tiongkok, serupa dengan penangkapan seorang eksekutif Huawei di Kanada atas permintaan Washington selama masa jabatan pertama Trump.
Gedung Putih dan Kantor Informasi Dewan Negara China tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
AS dan Tiongkok terlibat dalam persaingan sengit dalam persaingan AI global. DeepSeek baru-baru ini merilis model AI yang diklaim mampu bersaing dengan, atau bahkan melampaui, perusahaan-perusahaan terkemuka AS seperti OpenAI dan Google, dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Pada bulan Februari, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan langka dengan tokoh-tokoh teknologi terkemuka di negaranya, mendesak mereka untuk "menunjukkan bakat mereka" dan percaya diri pada kekuatan model dan pasar Tiongkok.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/bao-my-trung-quoc-yeu-cau-cac-lanh-dao-nganh-ai-tranh-di-my-vi-so-bi-bat-2025030113084605.htm
Komentar (0)