Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Barcelona waspada terhadap bakat mereka sendiri

Lamine Yamal sedang menjalani hari-hari paling gemilang di usianya yang ke-18: bakat, ketenaran, dan kebebasan. Namun, naluri dan pemberontakan yang membara itulah yang membuat Barcelona mengagumi sekaligus mencemaskan permata berharga mereka.

ZNewsZNews24/10/2025

Di usia 18 tahun, Lamine Yamal adalah wajah Barcelona, ​​kebanggaan La Masia, dan simbol baru sepak bola Spanyol. Namun, kepribadiannya yang kuat, nalurinya yang arogan, dan kehidupannya yang dinamis di luar lapanganlah yang membuat para petinggi Barca waspada.

Yamal bukan hanya pemain terbaik di generasinya—ia adalah sebuah fenomena. Semangat juangnya yang berani, serta kemampuannya membalikkan keadaan dalam sekejap mata menjadikannya istimewa.

Hansi Flick, Ronald Araujo, dan rekan setim mana pun pasti setuju bahwa Yamal berlatih keras, bermain secara profesional, dan mempertahankan standar pemain hebat. "Dia berlatih seperti halnya di pertandingan – berlari, mencetak gol, dan tak pernah malas," kata Araujo. Flick lebih lembut: "Saat di sini, dia bekerja keras. Kehidupan pribadinya adalah urusannya."

Namun, "kehidupan pribadi" inilah yang menjadi perhatian Barcelona. Bukan karena Yamal bejat atau kurang sadar diri, melainkan karena ia terlalu muda, terlalu terkenal, dan terlalu dikelilingi orang-orang yang dapat memengaruhi setiap pilihannya.

Media sosial telah menempatkan Yamal dalam sorotan, dan ia tampaknya menikmatinya – mulai dari berdansa dengan Nicki Nicole hingga pernyataan-pernyataan blak-blakan seperti yang membandingkan Porcinos FC dengan Real Madrid: "Mereka curang, mereka mengeluh, mereka melakukan kesalahan." Pernyataan pencitraan yang spontan dan tidak berbahaya, tetapi cukup bagi Barca untuk menyadari: Yamal tidak tahu – atau tidak mau – menyensor dirinya sendiri.

Itulah yang membuat Yamal berbeda. Naluri itu adalah api yang membara, membakar segala batasan – api yang menjadikannya superstar di usia 18 tahun. Namun, api yang juga dapat padam jika dibiarkan. Barca tahu lebih baik daripada siapa pun: di dunia di mana talenta muda mudah tersapu sorotan, penyimpangan kecil dapat berubah menjadi jurang yang dalam.

Maka, klub dan agennya, Jorge Mendes, mengawasinya, bukan untuk mengekangnya, melainkan untuk melindunginya. Mereka tahu Yamal bukan sekadar pemain, melainkan aset strategis, "Messi baru" yang selama ini menjadi harapan sepak bola Catalan. Dan di usia 18 tahun, di tengah ketenaran, uang, dan godaan yang tak terhitung jumlahnya, Lamine Yamal masih harus belajar sesuatu yang harus dihadapi setiap jenius muda: mengendalikan api dalam dirinya.

Sumber: https://znews.vn/barcelona-canh-giac-voi-tai-nang-cua-chinh-minh-post1596675.html


Komentar (0)

No data
No data

Warisan

Angka

Bisnis

Film Vietnam dan Perjalanan Menuju Oscar

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk