![]() |
Andrej Karpathy, salah satu pendiri OpenAI. Foto: Dwarkesh Patel . |
Meskipun banyak pihak di industri teknologi meyakini bahwa kecerdasan umum buatan (AGI) akan segera terwujud, Andrej Karpathy, ilmuwan ternama yang pernah menjabat sebagai kepala AI Tesla dan salah satu pendiri OpenAI, memiliki pandangan berbeda. Ia yakin bahwa jalan menuju AGI masih panjang dan dunia membutuhkan setidaknya satu dekade lagi untuk mengatasi tantangan-tantangan fundamentalnya.
"Masalah-masalah ini dapat dipecahkan, meskipun saat ini sulit. Saya rasa akan membutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun untuk mengatasi semua keterbatasan yang ada," ujar Karpathy dalam sebuah percakapan baru-baru ini.
Pelajaran berharga
Menurut Bapak Karpathy, perkembangan pesat model bahasa besar (LLM) dalam beberapa tahun terakhir telah membuat banyak orang percaya bahwa era "agen AI", sistem dengan kemampuan otonom, telah tiba. Namun, mantan kepala AI di Tesla ini tidak sependapat dengan pandangan ini. Ia yakin bahwa 2025 bukanlah "tahun agen AI".
Ia menjelaskan bahwa alat seperti Claude dan Codex menunjukkan potensi untuk membantu manusia dalam banyak tugas, tetapi mereka masih jauh dari dianggap sebagai “rekan digital”.
"Saat ini, agen AI belum cukup pintar, mereka tidak menggunakan komputer secara alami, dan mereka tidak memiliki kemampuan untuk belajar terus-menerus. Anda tidak bisa memberi tahu mereka sesuatu dan berharap mereka mengingatnya. Mereka kekurangan kognisi, yang menghalangi model untuk benar-benar berfungsi," ujar Karpathy.
![]() |
Karpathy menjabat sebagai direktur AI Tesla. Foto: Teslarati . |
Selama 15 tahun berkarier di bidang AI, Karpathy mengatakan ia telah menyaksikan banyak titik balik yang mengubah seluruh industri. Ia belajar dan bekerja dengan Geoffrey Hinton, bapak jaringan saraf, di Universitas Toronto, ketika pembelajaran mendalam masih merupakan bidang studi yang relatif belum dikenal. Kesuksesan AlexNet pada tahun 2012 menandai dimulainya era baru bagi AI, menjadikan jaringan saraf sebagai fondasi bagi banyak aplikasi di masa depan.
Setelah gelombang pembelajaran mendalam, industri AI secara bertahap beralih ke pengembangan agen yang dapat mengamati, bertindak, dan belajar dari lingkungannya. Salah satu eksperimen pertama adalah pembelajaran penguatan mendalam pada gim Atari sekitar tahun 2013. Meskipun dianggap inovatif pada saat itu, ia yakin arah ini merupakan "kesalahan waktu".
"Wajar jika orang ingin bereksperimen di lingkungan gim, yang mudah disimulasikan dan diukur. Namun, hal itu tidak mencerminkan dunia nyata. Jika Anda hanya membiarkan AI mengetik di papan ketik, mengklik tetikus, dan menunggu hadiah, ia tidak akan mempelajari sesuatu yang signifikan," ujarnya.
Bukan waktu yang tepat
Saat di OpenAI, Karpathy mengerjakan Project Universe, sebuah upaya untuk menciptakan agen yang dikendalikan tetikus dan papan ketik yang dapat melakukan tugas-tugas di dunia nyata. Namun, ia mengakui bahwa proyek tersebut "terlalu dini".
“Kita belum memiliki kekuatan jaringan saraf dan kita belum memiliki platform pemodelan bahasa berskala besar seperti yang kita miliki saat ini,” kata Karpathy.
![]() |
Karpathy yakin butuh satu dekade untuk mengembangkan AGI. Foto: Vidhya . |
Ilmuwan tersebut menambahkan bahwa untuk mengembangkan agen yang benar-benar cerdas, model perlu memiliki fondasi yang kuat dalam representasi bahasa dan kognisi. Karpathy mengibaratkan proses pra-pelatihan pada data internet sebagai suatu bentuk "evolusi buruk". Namun, proses ini membantu AI mengumpulkan sejumlah besar pengetahuan dan kemampuan penalaran dasar.
Namun, ia memperingatkan bahwa terlalu bergantung pada pengetahuan yang ada dapat membuat AI kurang kreatif. "Mungkin kita perlu menemukan cara untuk menghilangkan sebagian pengetahuan dan meninggalkan apa yang kita sebut inti kognitif, bagian yang mewakili kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan menyusun strategi," ujar Karpathy.
Oleh karena itu, AI sedang memasuki fase transisi. Kombinasi kekuatan model bahasa dan kemampuan agen untuk bertindak akan membuka babak baru bagi teknologi. Namun, menurut Karpathy, perjalanan tersebut tidak dapat dihitung hanya dalam hitungan tahun.
Sumber: https://znews.vn/dong-sang-lap-openai-agi-van-con-cach-xa-mot-thap-ky-post1595617.html









Komentar (0)