Tahun 2025 akan menandai periode pergerakan yang kuat bagi pasar properti Vietnam. Setelah periode stagnasi yang panjang, pasar memasuki tahun baru dengan banyak tanda positif berkat kebijakan keringanan hukum, aliran kredit yang lebih fleksibel, dan permintaan perumahan yang tetap tinggi.
Serangkaian mekanisme dan langkah dukungan baru yang diterapkan sejak awal tahun telah menciptakan momentum penting, membantu pasar pulih dengan jelas dan membuat terobosan.

Namun, gambaran keseluruhannya belum sepenuhnya cerah. Pasar masih menghadapi banyak tantangan, terutama diferensiasi yang mendalam antarsegmen, sentimen investor yang berhati-hati, dan persyaratan transparansi hukum yang semakin ketat dari pembeli.
Inilah saatnya proses restrukturisasi dipercepat, bergerak menuju model pembangunan yang lebih berkelanjutan, bukan lagi siklus pertumbuhan cepat seperti pada tahap sebelumnya.
Pada konferensi pers pengumuman Forum Pasar Real Estat Vietnam 2026 (VREF 2026) yang diselenggarakan pada 21 November, Dr. Nguyen Van Dinh, Ketua Asosiasi Pialang Real Estat Vietnam (VARS), berkomentar bahwa pasar real estat sedang memasuki fase baru yang lebih positif dan stabil. Pendorong utamanya berasal dari perbaikan sistem hukum yang kuat di bidang pertanahan, perumahan, dan bisnis real estat belakangan ini.
Namun, ia mengatakan konteks baru ini juga menuntut transparansi, standar, dan tanggung jawab yang lebih tinggi bagi para pelaku pasar. Khususnya, aliran uang murah belakangan ini telah mendukung pemulihan pasar, tetapi di saat yang sama meningkatkan aktivitas spekulatif.
Hingga akhir September, total saldo kredit perbankan di seluruh perekonomian mencapai lebih dari 18 miliar VND, di mana utang properti mencapai lebih dari 4 miliar VND, setara dengan sekitar 25%. Angka ini menunjukkan upaya besar perbankan dalam mendampingi perekonomian.
Menghadapi kembalinya tren spekulatif, Pemerintah telah mengarahkan penelitian untuk langkah-langkah regulasi yang tepat, mulai dari pengetatan kredit hingga solusi perpajakan. VARS mendukung pendekatan ini, tetapi menekankan bahwa implementasinya perlu memiliki peta jalan dan mengklasifikasikan subjek yang tepat agar tidak berdampak pada pembeli rumah yang memiliki kebutuhan perumahan riil.
Terkait kenaikan suku bunga oleh beberapa bank, Bapak Dinh menilai hal ini merupakan reaksi yang tak terelakkan setelah sekian lama menopang perekonomian. Hal ini akan memperlambat aktivitas investasi yang menggunakan leverage keuangan, tetapi di saat yang sama, merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan sistem.
Menurutnya, penyelenggaraan VREF 2026 merupakan kesempatan untuk menciptakan forum dialog mendalam antara lembaga manajemen, pakar, dan pelaku bisnis, sehingga mendorong pemahaman multidimensi dan bergerak maju menuju pembangunan pasar real estat yang aman, transparan, dan berkembang berkelanjutan.
Pada acara tersebut, VARS secara resmi mengumumkan serangkaian standar dan sistem kriteria untuk mengevaluasi standar. Perangkat-perangkat ini meliputi: Standar Proyek Real Estat Vietnam; Indeks Daya Saing Pasar Real Estat Provinsi; Standar untuk Menilai Kapasitas Kemitraan Bank dalam Pengembangan Pasar Real Estat, dll.
Menurut Panitia Penyelenggara, standar-standar ini telah diteliti secara cermat, dengan melibatkan banyak pakar, manajer, dan komunitas bisnis. Tujuannya adalah untuk menstandardisasi kegiatan entitas pasar, berkontribusi pada peningkatan transparansi, efisiensi, dan pendekatan terhadap standar internasional.
Sumber: https://congluan.vn/bat-dong-san-2025-but-pha-chinh-sach-moi-thi-truong-hoi-phuc-manh-10318738.html






Komentar (0)