Pasar properti di Kota Ho Chi Minh dan sekitarnya "memanas" menjelang berita merger lokal

VOV.VN - Saat ini, informasi mengenai perubahan batas administratif tengah menarik perhatian besar pasar properti di Kota Ho Chi Minh dan provinsi-provinsi sekitarnya. Transaksi properti menunjukkan tanda-tanda kembali aktif, tetapi juga mengandung banyak potensi risiko.

Harapan penggabungan Binh Duong, Ba Ria - Vung Tau menjadi Kota Ho Chi Minh

Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Ho Chi Minh lebih berfokus pada pengembangan ekonomi maritimnya. Kota ini berjarak sekitar 50 km dari laut dan memiliki garis pantai sekitar 23 km. Sementara itu, Provinsi Ba Ria - Vung Tau, dengan garis pantai lebih dari 300 km dan berbatasan dengan wilayah Can Gio, membentuk kawasan yang menyatu. Selain itu, Binh Duong - provinsi lain yang berbatasan dengan Kota Ho Chi Minh - telah berhasil mengembangkan kawasan industri. Namun, Binh Duong masih perlu melengkapi sistem pelabuhan, logistik, telekomunikasi, dan pusat keuangan-perbankan, yang sebagian besar terpusat di Kota Ho Chi Minh.

Jika Binh Duong, Kota Ho Chi Minh, dan Ba ​​Ria - Vung Tau bergabung, diprediksi akan menjadi pendorong bagi pasar real estat Selatan.

Jika Binh Duong, Kota Ho Chi Minh, dan Ba ​​Ria - Vung Tau direncanakan dalam ruang administratif dan ekonomi yang sama, keunggulan ketiga wilayah tersebut akan dimaksimalkan. Hal ini juga mendorong visi pengembangan ekonomi maritim, ekonomi hijau, dan ekonomi digital. Saat ini, provinsi-provinsi di kawasan Tenggara sedang menggalakkan investasi publik, dengan tujuan menyelesaikan sistem infrastruktur antarwilayah yang sinkron dalam 5-10 tahun ke depan. Pengembangan Kota Ho Chi Minh yang mengarah ke laut akan membuka peluang besar untuk meninjau dan mengoptimalkan proyek-proyek infrastruktur, memastikan pemanfaatan modal investasi yang efektif.

Menarik bukan hanya karena informasi merger

Pasar properti di Selatan baru-baru ini kembali bergairah, tetapi bukan hanya karena informasi merger. Menurut CBRE Vietnam, banyak proyek apartemen, rumah bandar, dan lahan yang dibuka untuk dijual pada awal 2025 di Kota Ho Chi Minh, Binh Duong, dan Long An telah mencatat tingkat penyerapan hingga 80-90%, dengan partisipasi banyak investor dari Utara. Hal ini menunjukkan bahwa daya beli properti di Selatan sedang pulih secara positif.

Para pakar real estat mengatakan bahwa harga rumah kemungkinan akan meningkat dalam konteks baru ini, tetapi laju kenaikannya akan bergantung pada perencanaan dan investasi infrastruktur. Harga tanah dapat meningkat secara signifikan jika wilayah-wilayah direncanakan sebagai satelit dari provinsi-provinsi besar, dengan infrastruktur yang sinkron dan perekonomian yang saling terkait erat.

Sejak awal tahun 2025, banyak proyek akan dibuka untuk dijual.

Di Binh Duong, arus kas pasar real estat di kawasan industri Vsip 2 dan Vsip 3 tidak banyak berubah. Menurut sebuah perusahaan pialang real estat, harga tanah di wilayah Bac Tan Uyen dan Ben Cat saat ini hanya sekitar 65% dari harga puncak. Di Thuan An, harga vila single dan twin berkisar antara 3 hingga 4,8 miliar VND, setara dengan 70% dari harga puncak.

Nguyen Duy Phuc, seorang broker real estat di Binh Duong

Bapak Nguyen Duy Phuc, seorang broker real estat, mengatakan: “Saat ini, transaksi real estat di Binh Duong masih sepi karena pasokan yang besar dan kawasan industri yang belum menarik banyak tenaga kerja. Berinvestasi di real estat saat ini dengan harapan keuntungan besar di atas 15% per tahun cukup sulit. Namun, berinvestasi di lahan dengan rumah kos atau lahan yang dapat dibangun rumah kos dapat memberikan keuntungan ganda: 4% dari sewa dan sekitar 8% dari kenaikan harga yang diharapkan.”

Dampak informasi merger terhadap pasar

Sejak awal tahun 2025, pelaku bisnis properti telah mengumumkan keranjang produk mereka dan mempromosikan penjualan, yang berkontribusi menciptakan dampak positif di pasar. Partisipasi aktif investor dan agen tidak hanya meningkatkan likuiditas tetapi juga meningkatkan antusiasme di pasar.

Kabar merger ini juga sempat memanas. Menurut Bapak Dang Thanh Nam, seorang broker properti di Vung Tau, banyak rumah kecil yang diminati oleh pelanggan dari Kota Ho Chi Minh. Tren memiliki rumah kedua di dekat laut sedang populer, terutama ketika infrastruktur dibangun secara serentak dan rute penghubung dari Kota Ho Chi Minh ke Vung Tau telah rampung. Harga properti di Vung Tau sedikit meningkat sekitar 1-2%. Sementara itu, pasar di Ba Ria dan Dat Do masih sepi karena pasokan yang melimpah dan harga mencapai puncaknya pada akhir tahun 2022.

Kabar merger ini telah memengaruhi sentimen pembeli, dengan tanda-tanda peningkatan transaksi dan fluktuasi harga di beberapa area. Proyek apartemen dan rumah bandar di dekat Kota Ho Chi Minh atau yang terhubung langsung ke kota melalui jalur infrastruktur utama diperkirakan akan mengalami kenaikan harga yang signifikan jika rencana merger ini terlaksana.

Menurut pakar real estat Nguyen Duy Thanh, informasi tentang penggabungan wilayah merupakan sinyal positif bagi pasar real estat di Selatan. Hal ini dianggap sebagai dorongan kuat untuk membantu pasar pulih setelah dampak parah pandemi COVID-19. Khususnya, jika wilayah-wilayah besar digabungkan, akan lebih mudah untuk menyatukan kebijakan infrastruktur, menghindari situasi "provinsi saya, provinsi Anda" seperti sebelumnya. Hal ini akan membantu produk-produk real estat menjadi lebih tersinkronisasi dan berkembang lebih harmonis.

Pakar real estate Nguyen Duy Thanh

Pakar Nguyen Duy Thanh mencontohkan Jembatan Nhon Trach – sebuah proyek yang telah dibahas selama bertahun-tahun tetapi belum terlaksana karena ketidaksepakatan alokasi anggaran antarprovinsi. Penundaan ini menyebabkan kesenjangan harga properti yang besar antara kedua tepi sungai, dengan harga di tepi selatan 10 kali lebih tinggi daripada di tepi utara. Jika jembatan dibangun, kesenjangan ini secara bertahap akan menyempit, bahkan menghilang, sehingga membawa keseimbangan dan bahkan pembangunan ke seluruh wilayah.