Pada malam normal dengan langit cerah dan kondisi ideal, Anda dapat melihat tiga atau empat meteor per jam, menurut Space.com. Jumlah tersebut dapat meningkat menjadi 15, 25, 50 meteor per jam atau lebih selama puncak hujan meteor. Namun, dengan badai meteor, ceritanya berbeda. 
"Badai meteor" apa yang pernah tercatat dalam sejarah?
FOTO: HAS
"Hujan meteor terjadi dengan kecepatan 1.000 atau lebih per jam, dan dalam kasus yang jarang terjadi, jumlahnya bisa 10 atau bahkan 100 kali lebih tinggi!", ujar para ahli. "Badai meteor" apa saja yang telah menerangi langit sepanjang sejarah manusia? Berikut beberapa "badai meteor" terbesar yang terjadi sejak akhir abad ke-18.
1. 12 November 1799: Meteorit terang
Pada pukul 2:30 pagi tanggal 12 November, Alexander von Humboldt, seorang ilmuwan Prusia (sekarang Jerman), melangkah keluar untuk menghirup udara segar dan memperhatikan meteor paling aneh dan paling terang yang muncul dari langit timur dan timur laut.
Meteor meninggalkan jejak cahaya yang biasanya berlangsung selama tujuh hingga delapan detik. Pertunjukannya berangsur-angsur mereda setelah empat jam, meskipun beberapa bintang jatuh masih dapat terlihat hingga 15 menit setelah matahari terbit.
2. 20 April 1803: Hujan meteor Lyrid yang paling terkenal
Hujan meteor Lyrid yang paling terkenal terjadi pada tahun 1803, ketika penduduk kota Richmond, Virginia, dibangunkan dari tempat tidur mereka oleh alarm kebakaran dan menyaksikan pertunjukan meteor yang cemerlang selama 1 hingga 3 jam. Meteor-meteor tersebut digambarkan "seolah jatuh dari setiap titik di langit".
Meteor selalu menjadi fenomena menarik bagi pecinta astronomi.
FOTO: THANH TUNG
3. 18 November 1833: Bintang-bintang berjatuhan seperti salju
Hujan meteor ini dianggap sebagai salah satu hujan meteor paling spektakuler yang pernah tercatat. Laporan dari seluruh Amerika Serikat menggambarkan bintang jatuh tersebut "setebal salju di tengah badai salju." Diperkirakan hingga 20 bintang per detik. Banyak yang berlutut berdoa, yang lain khawatir dunia akan kiamat. Lonceng gereja berdentang. Orang-orang memadati jalan, takut untuk tinggal di rumah.
4. 14 November 1855: Keajaiban Eropa
Komet penyebab hujan meteor Leonid, Tempel-Tuttle, ditemukan pada bulan Desember 1865 dan mengorbit matahari kira-kira setiap 33 tahun. Diperkirakan bahwa 33 tahun setelah pertunjukan besar terakhir mereka, pertunjukan Leonid spektakuler lainnya akan terjadi pada tahun 1866. Dan memang, itu terjadi, tetapi tidak di Amerika Serikat. Kali ini, Eropa menyaksikan "badai" meteor tersebut.
5. 27 November 1872: Hujan api
Pada tahun 1872, ketika Bumi melewati dekat orbit Komet Biela, sisa-sisa debunya mulai menghantam atmosfer. Dari Moncalieri, Italia, tak lama setelah pukul 20.00, empat pengamat menggambarkan meteor-meteor itu sebagai "hujan api sungguhan", dengan kecepatan empat meteor jatuh per detik. Yang lain mengatakan meteor-meteor itu jatuh dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga mustahil untuk dihitung.
6. 9 Oktober 1933: Kejutan
Badai meteor bersejarah terjadi di Eropa malam ini saat Bumi melintasi jalur periodik Komet Giacobini-Zinner. Pemandangan menakjubkan ini sungguh mengejutkan dan membuat sebagian besar astronom tercengang.
Meteor-meteor tersebut tampak melesat dari kepala rasi bintang Draco si Naga dan dikenal sebagai meteor "Draconid", meskipun ada juga yang menyebutnya "Giacobinid", sesuai nama komet induknya. Meteor-meteor ini digambarkan bergerak lambat, umumnya redup, dan seringkali berwarna kuning.
7. 9 Oktober 1946: Kembang api kosmik
Berbeda dengan tahun 1933, para astronom sudah siap menyambut Draconid pada tahun 1946. Meskipun bulan purnama, para pengamat langit tidak kecewa karena mereka digambarkan memiliki meteor paling terang yang bersinar lebih terang daripada Venus pada kondisi terbaiknya, dalam rona merah, jingga, dan hijau, bahkan dapat dilacak ketika lintasannya berada di balik awan tipis.
Mari kita nantikan langit malam tahun 2025 dengan banyak hal menarik. Akankah ada kejutan hujan meteor?
FOTO: HUY HYUNH
8. 18 November 1999: "Ledakan" spektakuler
Serangkaian hujan meteor Leonid yang spektakuler melesat melintasi langit berbintang, terlihat dari garis bujur Eropa dan Timur Tengah. Ledakan ini berlangsung sekitar satu jam, dengan puncaknya mencapai kecepatan 1 atau 2 meteor per detik, sejauh mata memandang.
9. 18 November 2001 dan 10 November 2002: Pesta Cahaya
Badai meteor akhir-akhir ini merupakan pesta cahaya yang sesungguhnya di langit dengan ribuan meteor per jam. Menurut catatan, banyak orang sangat puas menyaksikan momen tersebut.
Akankah langit Vietnam di tahun 2025 dengan hujan meteor yang cemerlang menciptakan pengalaman pengamatan yang tak terduga? Mari kita tunggu dan lihat.
Thanhnien.vn









Komentar (0)